Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa untuk mencapai ekonomi Indonesia lebih kuat, diperlukan peningkatan kerja sama dan pengawasan dalam menghadapi risiko global, terutama dampak virus Corona.
Hal tersebut disampaikan Sri Mulyani saat rapat kerja percepatan penyaluran dan pengelolaan dana desa 2020, di Palembang, Jumat (28/2/2020).
Risiko dari merebaknya virus corona pasti pengaruhi ekonomi global, termasuk Indonesia. Oleh karena itu kita perlu meningkatkan kerjasama dan pengawasan, agar punya daya tahan yang cukup untuk menghadapinya.
Dia mengatakan pertumbuhan ekonomi dunia telah diperkirakan turun menjadi 3% lantaran virus Corona. Pertumbuhan ekonomi China pun, kata dia, juga telah direvisi turun dari perkiraan awal 6%.
“Hanya karena virus Corona, ekonomi dunia diprediksi tumbuh sebesar tiga persen”.
Namun demikian, Sri Mulyani tidak memaparkan berapa prediksi pertumbuhan ekonomi RI setelah merebaknya pandemik tersebut.
“Ekonomi didorong oleh pergerakan barang dan manusia, begitu ada pandemik ini pergerakan barang dan manusia jadi berhenti. Ini yang menjadi dampak pada perekonomian”.
Oleh karena itu, kata dia, penggunaan instrumen berupa APBN, APBD hingga APBDes dinilai penting untuk mengurangi dampak negatif dari risiko global.
“Karena dia [APBN/APBD] merupakan alat untuk melindungi masyarakat dan perekonomian kita”.