UNTUK mengantisipasi kelangkaan pangan akibat pandemik virus korona, DPD KNPI Papua Barat memprakarsai gerakan pemuda kembali ke kebun. Bertempat di Kelurahan Klamalu, Distrik Mariat, Selasa(5/5), mereka meluncurkan progam ketahanan pangan dengan nama Ko Di Kebun Saja.
Koordinator Divisi Ketahanan Pangan DPD KNPI Papua Barat, Raymon Karubaba menjelaskan, program ini sebagai tindaklanjut dari instruksi presiden terkait ketahanan pangan di tengah pandemik korona. Sebagai tahap awal, DPD KNPI Papua Barat memberikan bantuan benih jagung dan sayuran serta pupuk kepada keluarga besar petani lokal, Frans Asem. Sedikitnya ada 1 hektare lahan yang telah disiapkan untuk mengeksekusi program itu.
Benih jagung yang kami serahkan sesuai dengan luasan lahan yang ada. Mudah-mudahan ini bisa menjawab kebutuhan pangan di tengah wabah korona ini,” kata Raymon.
Dalam program ini, jagung menjadi komoditi cadangan sumber pangan yang diprioritaskan, disamping keladi, petatas dan sagu. Program ini pun, kata Raymon, telah disiapkan mulai dari hulu hingga hilir. Para petani yang telah memanen jagung hasil kebunnya, tidak perlu bingung mencari pembeli. Sebab, pihak KNPI telah bergandeng tangan dengan para pengusaha yang tergabung di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) maupun Kamar Dagang dan Industri (Kadin), untuk membeli hasil panen mereka. Jagung itu selanjutnya akan diolah menjadi beras jagung yang siap dikonsumsi.
Mesin pengolah sementara dalam pengiriman ke Sorong,” tandas Raymon.
Untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal, DPD KNPI akan terus melakukan pendamping ke petani, bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Sorong maupun Provinsi Papua Barat. Ketua DPD KNPI Kabupaten Sorong, Karlos Kalasuat, mengapresiasi yang diinisiasi oleh KNPI Provinsi Papua Barat. Agar program itu berkembang signifikan, pihaknya akan meneruskan program tersebut sampai di tingkat distrik dan kampung, dengan memberdayakan pengurus KNPI Distrik.
“Yang penting mereka menyiapkan lahannya, nanti kita yang akan bantu benih dan pupuk. Soal hasil panen, nanti kami yang akan membeli. Kami mengajak seluruh pemuda, di kota maupun di Kabupaten Sorong, untuk memanfaatkan lahan kosong dengan kegiatan pertanian, untuk menjaga ketahanan pangan agar tetap stabil,” kata Karlos.
Dengan beraktivitas di kebun dan menghasilkan bahan pangan, praktis para pemuda lokal ini bisa menjadi pahlawan bagi masyarakat secara luas, karena telah terlibat dalam penyiapan cadangan pangan.
“Karena dari hasil yang ditanam, dapat menghidupi banyak orang. Jadi harapan kami, program ini sama-sama dijalankan dengan baik agar persoalan pangan di Papua Barat tetap aman. Karena kita tidak tahu kapan pandemi corona ini akan berakhir,” terang Karlos.
Sumber : https://mediaindonesia.com