Hoaks tentang informasi virus corona bisa saja menyesatkan dan membuat kebingungan di tengah masyarakat. Media sosial mampu menjadi sarana penyebaran hoaks.
Diambil dari berbagai sumber, untuk bisa menghindari hoaks virus corona, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan.
Cek Link
Apakah Anda pernah melihat alamat URL yang aneh seperti com.co? Link yang aneh atau typo biasanya tidak dapat dipercaya. Anda perlu mengecek bagian ‘about’ atau ‘contact’. Jika situs tersebut dapat dipercaya, mereka akan mencantumkan alamat redaksi atau kelembagaan.
Cek Sumber Berita
Anda perlu memerhatikan sumber berita yang sedang dibaca. Menurut penelitian Mastel, media sosial menjadi sarana yang paling banyak digunakan untuk menyebarkan berita hoaks yakni 31,9%.
Perhatikan Judul
Apakah judul dari berita atau artikel yang Anda baca terasa memprovokasi? Bisa jadi artikel itu tidak bisa dipercaya. Laporan palsu sering menargetkan emosi dengan klaim aneh atau bahasa yang hiperbola.
Cek Media Massa
Banyak media massa di Indonesia yang bisa menjadi perbandingan. Bahkan setiap media mainstream juga seharusnya dibandingkan dengan media lainnya untuk mendapatkan gambaran yang objektif.
Jika Anda merasa ragu dengan kebenaran sebuah berita atau artikel, temukan berita-berita terkait dari media-media yang sudah diakui Dewan Pers. Media tersebut tentu meliput kejadian yang dianggap penting untuk kepentingan masyarakat.
Perhatikan Tulisan
Jika sebuah situs dapat dipercaya, tidak mungkin situs itu membiarkan tulisan salah eja berseliweran di mana-mana karena mereka telah melakukan pemeriksaan fakta dan tulisan lebih dari sekali. Anda patut mencurigai situs yang memiliki banyak salah eja.
Banyaknya capslock atau tanda baca juga menjadi indikasi bahwa sebuah tulisan tidak dapat dipercaya. Kebanyakan artikel atau berita yang terpercaya menggunakan EYD yang baik.
Sumber : https://www.krjogja.com