BADAN Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian RI terus mengupayakan pemberdayaan petani agar inovasi teknologi dapat diterapkan untuk tanaman padi dan komoditas bernilai ekonomis di daerah irigasi.
Dukungan tersebut dilakukan BPPSDMP Kementan dengan Program Integrasi Partisipasi Pertanian dan Manajemen Irigasi atau dikenal sebagai Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP) yang bertujuan mendukung terwujudnya ketahanan pangan melalui peningkatan produktifitas dan pendapatan pertanian berkelanjutan.
“Melalui kegiatan IPDMIP, kita ingin ketahanan pangan semakin meningkat, sehingga Indonesia bisa mandiri pangan. Pendapatan masyarakat pedesaan di Indonesia bisa turut meningkat,” kata Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo, dalam keterangan resminya yang diterima Minggu (2/8).
Sementara itu Dirjen Pembangunan Daerah Kemendagri, Muhammad Hudori menyebut IPDMIP melaksanakan konsep pendekatan yang mengintegrasikan antarsektor dan antarlevel pemerintahan sehingga melibatkan peran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Pertanian, Kementerian Dalam Negeri dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
“Titik beratnya pada peningkatan produksi pertanian melalui pengelolaan irigasi partisipatif menjadi satu miniatur bagaimana pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi seharusnya berjalan demi tercapainya peningkatan produktifitas pertanian,” kata Hudori.
Arahan Mentan Syahrul dilaksanakan BPPSDMP Kementan dengan melakukan rancang ulang atau redesign secara bertahap pengembangan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KostraTani) sebagai ‘call sign’ dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) melaksanakan tugas, fungsi dan peran di era industrialisasi 4.0.
Upaya redesign KostraTani pada 2020 memanfaatkan Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) pada Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) pasca pemotongan anggaran APBN 2020 terkait penanganan Pandemi covid-19 terhadap 723 BPP di 19 provinsi. Dari target 723 BPP, maka IPDMIP menjadi mitra PHLN terbanyak mendukung BPP model KostraTani, 480 BPP yang tersebar di 16 provinsi.
Pada program Rural Empowerment and Agricultural Development Scalling – Up Innitiative (READSI) hanya mendukung 103 BPP di enam provinsi; proyek Youth Entrepreneuship and Employment Support Services Programme [YESS] mendukung 84 BPP di empat provinsi; dan Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) hanya 56 BPP di delapan provinsi.
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) Leli Nuryati mengatakan kegiatan IPDMIP dilaksanakan pada 74 kabupaten di 16 Provinsi. Luas total area pertanian 875.249 hektar atau meliputi 778 daerah irigasi dan jaringan irigasi yang direhabilitasi seluas 330.037 hektar.
Dalam pelaksanaannya, proyek IPDMIP melakukan pemberdayaan SDM, pemenuhan sarana dan infrastruktur irigasi didukung konsultan. Tujuannya, membantu eksekusi kegiatan juga mendukung peningkatan produktivitas, pencapaian ketahanan pangan, dan tentunya kesejahteraan petani,” kata Leli Nuryati.
Sumber: https://mediaindonesia.com