Categories Bantul

Vaksinasi Remaja Digelar di Sekolah

Suarayogyakarta – Pemkab Bantul berkoordinasi dengan sekolah. Dalam rangka percepatan vaksinasi terhadap remaja yang capaiannya masih rendah. Direncanakan, wilayah dengan zona merah akan menjadi sasaran utama vaksinasi yang disuntikkan minggu depan.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul Isdarmoko mengungkapkan, dinasnya telah menyiapkan data. Terkait jumlah pelajar yang dapat memperoleh vaksin di sekolahnya. “Kami siapkan data, bahkan kami minta. Ketika ada (informasi,Red) vaksinasi remaja bisa berbasis di sekolah,” ujarnya dihubungi Radar Jogja Rabu (4/8).

Isdarmoko menyebut, itu dilakukan guna persiapan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Sehingga saat kondisi memungkinkan, PTM terbatas dapat segera dilakukan. Selain itu dijelaskan, vaksinasi berbasis sekolah memudahkan pendataan. “Kalau berbasis sekolah gampang mengeceknya. Karena data di sekolah pasti,” ucapnya.

Selanjutnya direncanakan, sekitar 31 ribu siswa dapat vaksin di sekolah. Mereka terdiri dari siswa SMP negeri dan swasta. “Semua punya hak, tapi semua disesuaikan dengan ketersediaan vaksin.

Mangkanya diambil dari sekolah di zona merah dulu,” sebutnya.
Diungkap, SMPN 1 Banguntapan dan SMPN 2 Banguntapan jadi sekolah sasaran pertama. Sebab lokasinya berada di zona merah. “Vaksinasi merupakan kebijakan Pemkab Bantul bekerjasama dengan Polres menyediakan 4.000 vaksin. Mungkin minggu depan baru akan disuntikkan vaksin pada sekitar 1.250 siswa,” bebernya.

Terpisah, Kepala SMAN 3 Bantul Suwarsono mengatakan, kesiapannya dalam membantu percepatan vaksinasi remaja. Dia pun mengaku telah menyerahkan data siswanya kepada Balai Pendidikan Menengah Bantul untuk diteruskan ke Disdikpora DIJ. Agar siswanya mendapat prioritas vaksin dari Pemkab Bantul. “Kami sudah mengirimkan data. Kami juga menjalin kerjasama dengan Puskesmas Bantul 1 untuk meminta sebagai pendamping kesehatan,” ujarnya.

Sementara juru bicara pengelolaan vaksin Covid-19 Bantul dokter Abednego Dani Nugroho mengakui minimnya vaksinasi remaja di Bumi Projotamansari. Sebab remaja harus berjuang bersama masyarakat umum untuk mendapatkan vaksin. “Yang mendaftar masih sedikit. Karena kami masih buka umum,” paparnya.

Pemkab Bantul berkoordinasi dengan Disdikpora dalam pelaksanaan vaksinasi remaja usia 12-17 tahun. Vaksinasi akan dilakukan secara kolektif di sekolah. “Jadi kalau Disdikpora sudah saya berikan format. Mereka sudah melakukan pendataan siswa SMP yang tingkat SMA urusan Balai Dikmen punya provinsi,” sebutnya.

Pemkab Bantul pun telah menyiapkan tim vaksinasi mobile. Tim ini bertugas melakukan vaksinasi keliling ke sekolah-sekolah yang memungkinkan. “Vaksin mobile sudah oke. Satu tim sudah siap keliling sekolah. Saya tergantung Disdikpora saja kapan siapnya. Kalau Disdikpora siap, saya siap jalan,” tandasnya.

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *