Categories Nasional

Solidaritas Papua NKRI Nilai Kasus Rasisme di AS Tak Sama dengan Papua

Solidaritas Papua NKRI menduga adanya kelompok separatis isu rasisme di balik ramainya tanda pagar (tagar) #BlackLivesMatter dengan #PapuaLivesMater di media sosial, beberapa hari terakhir.

Tujuannya, melepas Papua dari Indonesia.

“Kasus rasisme di Amerika tidak sama dengan Papua. Jangan bawa-bawa kasus tersebut dan memperkeruh Papua,” ujar Koordinator Solidaritas Papua NKRI, Robert Rolan Ricardo Imbiri, sela aksi damai di depan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (15/6/2020).

Robert mengatakan separatis juga mulai aktif menjadi pembicara di sejumlah diskusi daring.

“Padahal, mereka jelas-jelas memanfaatkan isu Papua untuk pendanaan pribadi,” ucapnya.

Aksi #BlackLivesMatter dipicu tewasnya warga kulit hitam, George Floyd oleh oknum kepolisian di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat.

Masyarakat Papua, imbuh Robert, pro NKRI, cinta damai, dan menghargai proses hukum berlaku.

Karenanya, meminta seluruh pihak tidak mengintervensi kasus tujuh tahanan politik (tapol) yang tengah menjalani persidangan di Kalimantan Timur (Kaltim).

Biarkan berjalan sesuai prosedur berlaku.

“Bila kita semua ingin membahas rasisme dengan seadil-adilnya hingga terkait kasus 7 tahanan yang sedang disidang, mari sama-sama perjuangankan dengan lantang berdasarkan aturan hukum berlaku. Jangan ada intervensi, jangan mengalihkan isu ke arah mendukung separatisme di Tanah Air,” paparnya.

Sementara itu, perwakilan Solidaritas Papua NKRI lainnya, Edo Suabey, meminta masyarakat Papua di perantauan, seperti DKI Jakarta, tetap beraktivitas sepeti biasa.

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *