Pemerintah memastikan bantuan sosial (bansos) ke masyarakat terdampak pandemi virus Korona di Jabodetabek penyalurannya akan terealisasi sebelum Lebaran.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, hal ini sesuai dengan permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mempercepat penyalurannya. Dia menyebut penyaluran bantuan berupa sembako telah dikebut pada pekan ini.
“Dalam situasi ini, Presiden sudah menyampaikan agar pekan ini, sebelum Lebaran, 100 persen sudah harus terkirim,” katanya dalam rapat kerja secara virtual, Rabu (6/5).
Sri Mulyani mengatakan, pemerintah mulai menyalurkan bantuan berupa paket sembako untuk masyarakat di Jabodetabek pada akhir April 2020. Saat itu, penyalurannya masih lambat, bahkan kurang dari 10 persen.
Namun, kini, berdasarkan data di Kementerian Sosial, penyaluran paket sembako diakui telah terealisasi sekitar 80 persen. Menurut Sri Mulyani, sisa bantuan yang belum tersalurkan akan dikebut dalam waktu dua pekan sebelum Lebaran yang jatuh pada 23 Mei 2020.
Bantuan paket sembako akan disalurkan kepada 2,5 juta warga atau 1,2 juta keluarga di Jakarta. Selain itu, ada pula paket sembako untuk 1,6 juta warga atau 576.000 keluarga di Bodetabek.
Paket sembako diberikan senilai Rp600.000 per bulan selama 3 bulan, sejak April hingga Juni 2020. Pemerintah mengalokasikan anggaran Rp25 triliun untuk bantuan paket sembako, dari total anggaran jaring pengaman sosial yang mencapai Rp110 triliun.
“Pemerintah melakukan alokasi besar-besaran, terutama di Jabodetabek yang sekarang menghadapi policy tidak boleh mudik dan mereka harus dapatkan bantuan sosial,” ujarnya.
Saat ini, DKI Jakarta memberlakukan status pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sejak 10 April hingga 22 Mei 2020. Dalam periode tersebut warga dilarang meninggalkan Jakarta untuk mencegah penyebaran virus ke berbagai daerah di Indonesia.