KEPALA Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi mengisi acara Sarahsehan Nasional di Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Depok, Jawa Barat, kemarin.
Seminar yang bertema Menumbuhkan Pancasila sebagai landasan kebersamaan nasionalis religius dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dihadiri lebih dari 100 santri Al-Hikam, perwakilan lembaga, kiai, dan tokoh masyarakat setempat.
Yudian menjelaskan bahwa masyarakat Indonesia sekarang harus bangga dan bisa meneruskan perjuangan para pemuda tempo dulu seperti Sumpah Pemuda yang memperjuangkan kemerdekaan.
“Sumpah Pemuda salah satu bibit pemersatu bangsa yang bisa dikatakan muk-jizat. Kata-kata singkat, tapi bisa melumpuhkan siapa pun yang melawan,” ujar Yudian.
Selain itu, Yudian mengatakan pemersatu ter-tinggi bangsa dan sumber dan tujuan Pancasila dapat ditemukan di 6 kitab suci agama yang diakui secara konstitusional di Indonesia. “Sumber dan tujuan Pancasila dapat ditemukan di 6 kitab suci agama yg ada di Indonesia. Jadilah Pancasila itu religius,” jelasnya.
Untuk mewujudkan tujuan Pancasila perlu kemanusiaan. Jadi harus ada rasa kemanusiaan dalam diri setiap individu untuk bisa mewujudkan tujuan Pancasila.
Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Hamli menjelaskan di Indonesia banyak sekali etnik, tetapi bisa bersatu tanpa konflik dan permusuhan.
Selain itu, saat ini masyarakat juga harus berhati-hati pada narasi-narasi yang berunsur radikalisme dan ekstremisme. “Masyarakat harus hati-hati pada narasi-narasi pihak-pihak tertentu yang sebenernya mengandung unsur radikal dan ekstremisme,” jelasnya.
Hal lain disampaikan Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia Cholil Nofis. Menurutnya agama ialah sumber perekat Pancasila.
“Agama sebenarnya perekat Pancasila dan Pancasila diartikan juga sebagai titik temu,” jelasnya.
Selain itu, agama juga bisa dijadikan spirit sehingga agama dan negara bisa saling menopang.