Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta interkoneksi ekosistem logistik di Tanah Air, yang meliputi pelabuhan, bandara, kereta api, dan jalan tol, dapat dipercepat.
Permintaan Jokowi tersebut lantaran rantai pasok (supply chain) logistik di Tanah air saat ini masih terdisrupsi. Padahal, interkoneksi ekosistem logistik menjadi kunci untuk percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga pembukaan lapangan pekerjaan baru.
Menteri BUMN, Erick Thohir, mengungkapkan permintaan Jokowi tersebut diwujudkan lewat anggaran pembangunan infrastruktur yang besar. Hal itu dimaksudkan untuk memperkuat infrastruktur pergerakan barang yang terkoneksi.
“Ini yang kadang-kadang dipersepsikan ‘oh kenapa pemerintah membangun infrastruktur dengan modal pembiayaan yang besar apakah benar arahnya?’ ya benar,” kata Erick Thohir, saat ditemui di kantornya, Jumat (23/6/2023).
Dia mengungkapkan, presiden Jokowi ingin Indonesia mengikuti jejak Korea Selatan (Korsel) dan Uni Emirat Arab (UEA) yang dinilai berhasil membangun infrastrukturnya.
Sejak awal, Negeri Ginseng itu berani menggelontorkan 50 persen Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk membangun dan mengembangkan infrastruktur. Langkah serupa juga dilakukan UAE.
Investasi besar-besaran UAE dan Korsel di sektor pembangunan pun berbuah manis. Bisnis pelabuhan hingga bandara kedua negara kini menjadi pusat logistik dunia. UAE misalnya berhasil memimpin pusat logistik dari Asia dan Timur Tengah ke Afrika dan Eropa.
Hal yang sama juga dilakukan UAE yang sukses karena pembangunan infrastruktur. Saat ini, pelabuhan dan airport UAE menjadi center daripada logistik dunia sekarang, interkoneksi dari Asia, Middle East (Timur Tengah) ke Afrika dan Eropa.
“Coba liat, mana penerbangan di tempat lain sekarang? dulu Singapura, sekarang Dubai, sekarang Turki juga masuk lagi, ini yang kadang mimpi besar yang diimplemen dalam keseharian yang menjadi kunci, karena percepatan dari pembangunan ekosistem logistik ini akan jadi kunci ekonomi dan pembukaan lapangan pekerjaan untuk cita-cita kita menjadi negara besar,” tutur Erick Thohir.