Wakil Presiden Ma’ruf Amin berharap penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020 berjalan damai, tanpa adanya perbedaan pendapat hingga menyebabkan perselisihan.
Oleh sebab itu, Ma’ruf mengimbau kepada seluruh masyarakat, agar memilih calon kepala daerah yang memiliki pengetahuan dan kemampuan (skill) untuk menyejahterakan rakyatnya.
Ma’ruf mencontohkan Nabi Yusuf yang dipilih sebagai pemimpin karena memiliki kemampuan dan pengetahuan serta berintegritas. Bukan karena melihat sosok atau popularitas semata.
“Seperti waktu Nabi Yusuf bersiap dipilih sebagai perdana menteri, Beliau mengatakan ‘saya jadikan lah penguasa yang bisa mengelola perbendaharaan negara, karena saya bisa dipercaya untuk mengelola itu. Saya punya pengetahuan, saya punya kemampuan’. Jadi silakan menonjolkan kemampuannya, kehebatannya untuk dipilih konstituennya.
Ma’ruf mengatakan, pelaksanaan pemilu di Indonesia masih banyak tantangan, baik dari penyelenggara maupun kontestan atau peserta. Ia berharap agar tidak ada proses prosedural dan praktik-praktik yang mengganggu jalannya proses demokrasi.
Karena kita tidak mampu bersaing jangan sampai SARA dijadikan alat. Bersainglah secara sehat dengan apa yang kita miliki. Kalau kita ingin dipilih boleh saja, kita menyampaikan kelebihan kita, keunggulan kita.
Ma’ruf juga mengapresiasi Bawaslu yang telah membuat peta Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) pada Pilkada Serentak 2020. IKP merupakan salah satu instrumen penting untuk menjamin suksesnya penyelenggaraan pemilu, karena dalam setiap penyelenggaraan tentu terdapat potensi terjadinya kerawanan.
“Indeks dimaksud diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mengukur potensi kerawanan pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 bagi Bawaslu maupun pihak lain yang berkepentingan.
Suksesnya pelaksanaan pemilu sangat dipengaruhi fungsi pengawasan yang netral, profesional, dan berintegritas penyelenggara dan peserta pemilu. Sehingga pemilu dapat berjalan damai tanpa ada perselisihan.
“Bawaslu juga harus mampu menjaga kredibilitas dan kepercayaan publik terhadap hasil dari pemilu