Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiapkan ratusan titik penukaran uang kartal selama Ramadan dan Idulfitri 2023. Titik-titik tersebut didominasi di kantor perbankan.
“KPw BI DIY juga bekerja sama dengan perbankan DIY dengan membuka layanan penukaran melalui loket perbankan dan juga membuka layanan kas keliling bersama yang tersebar di berbagai titik,” kata Kepala Perwakilan BI DIY, Budiharto Setyawan dihubungi, Kamis, 23 Maret 2023.
Ia menjelaskan KPw BI DIY menyiapkan uang kartal sebesar Rp5,3 triliun untuk memenuhi kebutuhan uang layak edar di wilayah DIY selama periode Ramadan sampai Idulftri 2023. Budiharto mengatakan ada 9 titik penukaran uang yang langsung ditangani BI DIY.
“Selain itu, ada kas keliling bersama 12 titik, dan loket penukaran perbankan 49 titik, sehingga secara total tersebar di 70 titik lokasi,” ujarnya.
Budiharto menyampaikan persediaan uang kartal periode ini lebih besar dibanding periode yang sama tahun lalu, yakni Rp4,2 triliun. Penambahan persediaan itu mempertimbangkan pencabutan status Pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik serta peningkatan mobilitas masyarakat.
Ia mengatakan layanan penukaran uang dibatasi besarannya setiap penukaran. Layanan penukaran uang dibatasi sebesar Rp3.800.000 per orang. Nominal itu berlaku untuk penukaran pecahan Rp20 ribu, Rp10 ribu, Rp5 ribu, Rp2.000, dan Rp1.000. Masing-masing per paknya sebanyak 100 lembar.
“Kami juga mengembangkan aplikasi Sistem Informasi Penarikan Uang Lusuh dan Optimalisasi Pengedaran atau Jang Koin (SIPUL-OPUK) yang dapat diakses melalui sipulopuk.com,” ujarnya.
Ia mengingatkan masyarakat melakukan penukaran uang di tempat resmi. Hal ini menjadi bagian dalam menjaga keaslian dan kualitas uang rupiah.
“Kami juga mendorong masyarakat untuk mengoptimalkan transaksi pembayaran secara non tunai di antaranya QRIS, memperluas kepersertaan BI-FAST, termasuk kanal layanan dan akseptasi masyarakat, serta mendorong Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) untuk mempersiapkan infrastruktur guna menghadapi peningkatan transaksi di bulan ramadan dan idul fitri,” ungkapnya.