omunitas Bantul Anti Huru-hara (Kobara) mengajak masyarakat Yogyakarta mewujudkan perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2020 berlangsung damai. Imbauan ini disampaikan mengingat perhelatan pilkada rentan terjadi konflik horisontal.
Setiap calon yang diusung memiliki massa militan berupaya keras mengegolkan jagonya. Di wilayah DIY, tiga kabupaten pada September 2020 ini akan menggelar pilkada serentak, yakni Kabupaten Bantul, Sleman, dan Gunung Kidul.
Menjelang pilkada di tiga kabupaten ini, semua pihak diimbau untuk bersama-sama menciptakan suasana yang kondusif dan nyaman.
“Jangan sampai ada pihak yang memiliki prinsip menang mabuk, kalah ngamuk. Kita berharap pilkada 2020 ini bisa berjalan lancar. Karena jika tidak, maka akan beresiko terhadap pilkada selanjutnya di Kota Yogya dan Kulon Progo,” kata tokoh masyarakat Yogyakarta, Chang Wendryanto dalam sarasehan yang digelar oleh Komunitas Bantul Anti Huru-hara (Kobara), di Kantor Sekretariat Kobara, di Modalan, Banguntapan, Jumat (6/3/2020).
Anggota dewan tiga periode itu menilai pelaksanaan pilkada yang damai, aman, jujur, dan adil bukanlah sekadar impian. Jika semangat pesta demokrasi berhasil diantisipasi agar tidak menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat.
“Kuncinya rasa persaudaraan harus diperkuat. Kesuksesan pilkada bisa tercapai jika semua pihak bahu-membahu dan membangun komunikasi yang positif,” ujar Chang yang juga pembina Kobara itu.
Komunikasi positif itu, ujar Chang, harus meliputi sinergitas dari unsur penyelenggara, peserta, aparat, dan masyarakat. “Jangan sampai dalam pilkada yang akan datang terjadi hal-hal yang mencederai dan melukai rakyat.
Chang menegaskan, semua peserta harus memiliki sikap siap kalah, dan siap menang. Ini harus benar benar dilaksanakan, jangan hanya sebatas retorika semata.
Ia mengingatkan, Kobara tidak berpolitik praktis, jadi jangan menggunakan Kobara untuk kepentingan pribadi. Untuk pilihan dalam pilkada diserahkan kepada masing-masing individu anggota Kobara.
“Kegiatan Kobara selama ini lebih bersifat kemanusiaan bukan politik apalagi bisnis. Anggota Kobara tersebar di seluruh DIY. Masing masing bertanggungjawab untuk menciptakan kondisi yang aman dan tertib. Kobara siap mendukung Polri untuk bersama-sama menyukseskan pilkada 2020.
Pembina Kobara Kasani Suprobo, mewakili Ketua Kobara H Lunggi Santoso menyampaikan, Kobara dibentuk oleh tokoh-tokoh yang memiliki basis nasionalis dan marhaen. Kemudian dideklarasikan 2 Februari 2020 yang lalu.
“Kobara menyatakan diri untuk berjuang di bidang kemanusiaan, dan mengantisipasi dan mengikis habis munculnya segala potensi huru-hara di DIY, khususnya jelang Pilkada Bantul, agar jangan sampai meluas,” terang Kasani. Angkatan muda milenial Kobara juga tergabung dalam wadah Gerakan Pemuda Marhaen (GPM) Yogyakarta.