Suara Yogyakarta – Menjelang dan saat liburan Natal dan Tahun Baru, kebutuhan pangan di Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami kenaikan. Namun, warga tidak perlu khawatir mengingat ketersediaan pangan sangat mencukupi, bahkan surplus.
Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Yuna Pancawati mengatakan, Yogyakarta siap menyambut Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Natal dan Tahun Baru 2022 dengan penuh optimisme. Prognosa kebutuhan dan ketersediaan bahan pangan sangat mencukupi.
Menurut dia, data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY, prognosa kebutuhan dan ketersediaan bahan pangan selama bulan Desember 2021 akan mengalami surplus. “Ketersediaan beras yaitu sebanyak 307.345 ton dengan kebutuhan per bulan 35.918 ton. Akan terdapat surplus sebanyak 271.427 ton,” kata Yuna dalam jumpa pres secara daring.
Dia menjelaskan untuk komoditas jagung surplus sebesar 3.951 ton, bawang merah 9 ton, bawang putih 360 ton, dan cabai merah keriting 3.386 ton. “Komoditas lain yang mengalami surplus yaitu cabai rawit merah, daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, gula pasir, minyak goreng, dan kedelai.
Yuna juga menyampaikan beberapa langkah organisasi perangkat daerah (OPD) DIY dalam menangani isu yang muncul menjelang masa liburan Natal dan Tahun Baru. Disperindag DIY melakukan pemantauan, pengumpulan, dan pengolahan data dan informasi harga bahan pokok barang penting secara rutin hingga akhir tahun 2021 (Desember 2021) untuk mengatasi kenaikan harga minyak goreng curah atau kemasan.
“Selanjutnya Dinas Perhubungan DIY melakukan pengendalian arus lalu lintas di pintu masuk DIY dan pengendalian arus lalu lintas menuju obyek wisata untuk mencegah potensi munculnya gelombang ketiga Covid-19 saat masa liburan,” jelas Yuna.