YOGYAKARTA – Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia atau yang biasa disebut KAMI, baru saja melakukan deklarasi pada 18 Agustus 2020 lalu di Tugu Proklamasi, Jakarta menimbulkan pro dan kontra di seluruh Indonesia khususnya di Wilayah DIY. Hingga pada 4 September 2020 lalu, di DIY diadakan deklarasi KAMI yang dilaksanakan di Gedung PDHI Yogyakarta.
KAMI pada dasarnya memperoleh banyak dukungan dari kelompok Organisasi masyarakat (Ormas) Islam, sebagai contoh FUI, FPI, FA UIB dan lain-lain. Meskipun demikian, di Yogyakarta sendiri terdapat ormas yang tidak memberikan dukungan terhadap Deklarasi KAMI ini.
NAHDLATUL ULAMA (NU) DIY, merupakan salah satu Ormas yang tidak sependapat dengan beberapa ormas lain. Hal ini diterangkan oleh Fahmi Akbar Idris, Wakil Ketua Tanfidziyah PWNU DIY dalam pertemuan jajaran ROIS dan Katib Syuriah yang diselenggarakan pada 30 Agustus 2020. Pertemuan tersebut merupakan gabungan dari seluruh Pengurus Wilayah NU se-DIY.
“PWNU telah menetapkan langkah untuk menolak bergabung bersama KAMI, PWNU DIY telah mengambil langkah agar jamaah, warga maupun jam’iyah selamat, terlindungi dari pengaruh KAMI.” Ujar Fahmi Akbar Idris, Wakil Ketua Tanfidziyah PWNU DIY. (05/09)