PANDEMI virus korona baru (covid-19) tidak menghalangi para petani di Kabupaten Banyuasin memproduksi beras. Hal itu lantaran pentingnya menjaga ketahanan pangan di Tanah Air, sehingga meski pandemi meresahkan namun stok beras yang dihasilkan petani tetap selalu ada.
Bupati Banyuasin Askolani Jasi mengatakan, cadangan pangan beras di Kabupaten banyuasin lebih kurang 561.000 ton, dimana sudah disimpan di lumpung pangan yang tersebar di tiap kecamatan.
Petani di Banyuasin tetap all out, tanam dan panen padi untuk menghasilkan beras yang dapat disuplai ke masyarakat. Jadi meskipun ada pandemi covid-19, tidak berpengaruh dengan semangat para petani di Banyuasin.
Askolani mengatakan, hingga saat ini luas pertanaman padi yaitu tanam reguler ditambah tanam IP200 sawah lebak. Di Kabupaten Banyuasin tercatat 152.188 hektar. Yang di panen hingga saat ini baru mencapai 57.000 hektar lebih.
Askolani menjelaskan, pada bulan Mei 2020 nanti diperkirakan akan panen lebih kurang seluas 148.400 hektar. Apabila produksi rata rata 5,5 ton saja/hektar, maka diperkirakan akan menghasilkan gabah sekira 814.000 ton atau lk. setara 487.500 ton beras.
Diakuinya, dengan adanya program Optimasi Lahan (Oplah) mendukung Serasi tahun 2019, Luas tanam juga akan bertambah dengan luas tanam IP200 dan IP300 dgn perkiraan sekitar 70.000 Ha. Pada tahun 2019 lalu IP200 dan IP300, tercatat lebih kurang 60.000 ha. Dengan demikian luas tanam padi rawa pasang surut dan lebak bisa mencapai jumlah 232.000 hektar di Kabupaten Banyuasin.
Sementara itu, Gubernur Provinsi Sumsel Herman Deru memuji petani di Kabupaten Banyuasin yang tetap berproduktif meski ditengah suasana pandemic covid-19. Terbukti hingga april ini saja Kabupaten Banyuasin berhasil surplus beras hingga ratusan ribu ton.
Herman Deru mengingatkan Bupati Banyuasin Askolani untuk tidak kecolongan atau tidak menyimpan stok cadangan, agar kebutuhan konsumsi masyarakat di Kabupaten Banyuasin dapat terpenuhi dan bahkan sebagai pensuplai beras untuk daerah lain.
‘’Sebagai daerah andalan Provinsi Sumsel dan daerah penghasil pangan padi, daerah Kabupaten Banyuasin jangan sampai kecolongan, sebagai penghasil beras jangan sampai tidak ada stok, jangan lupa kalau digiling randomnya 65 persen dari apa yang ada stok, tentu tetap harus dijaga.
Sumber : https://mediaindonesia.com/