NEGARA dalam kondisi tidak biasa dan pejabat pemerintah di sektor pertanian harus hadir menyelamatkan 267 juta jiwa penduduk, penegasan tersebut disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyikapi pandemic covid-19.
Sikap itu menurut Wakil Direktur I Polbangtan YoMa, Dr Ananti Yekti sebagai upaya untuk meyakinkan masyarakat bahwa sektor pertanian khususnya dalam kondisi baik.
Karena itu, pada masa pandemi covid-19 ini saatnya pemerintah bergerak untuk membantu dan meyakinkan bahwa kondisi akan baik-baik saja,” kata Ananti mengutip Mentan, seusai panen bersama petani di Bantul, DIY, kemarin.
Maka itu, saat ini pun dibuktikan pertanian tetap baik-baik saja dan para petani saat panen padi varietas IR Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Bantul sesuai dengan protokol kesehatan untuk menangkal covid-19.
Hal itu membuktikan bahwa pertanian tidak berhenti, seperti diserukan Mentan Syahrul termasuk di Yogyakarta oleh petani di lahan pertanian miilik Kementan,” ucap dia, sembari menyebutkan panen dilakukan dilahan Kementerian Pertanian RI seluas 147.942 meter persegi (m2) yang juga dikembangkan sebagai lahan praktik mahasiswa pertanian di Yogyakarta lewat model teaching factory (TeFa).
Ananti juga menjelaskan, pembelajaran Tefa merupakan metode pembelajaran yang menyediakan jasa atau produk yang mengacu pada prosedur dan standar dunia industri serta diterapkan sesuai situasi industri, termasuk di TeFa perbenihan.
‘’Sehingga mahasiswa dapat menjadi sarjana terapan berkompetensi di bidang pembenihan, karena kebutuhan petani akan benih unggul menjadi peluang bagi industri benih sekaligus mendukung peningkatan produktivitas pangan pokok.
Sumber : https://mediaindonesia.com