Pemerintah berupaya mempercepat penyaluran bantuan sosial (bansos) agar dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang sangat membutuhkan. Penyaluran bansos Presiden untuk masyarakat terdampak Covid-19 di wilayah DKI Jakarta masih terus berlangsung.
“Hari ini kita mempercepat bantuan presiden untuk sembako di wilayah DKI dan Bodetabek. Insya Allah untuk DKI target penyaluran kita hari ini bisa lebih dari 60%,” jelas Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dalam keterangan persnya pada Sabtu (2/5).
Muhadjir menjelaskan berdasarkan data Kementerian Sosial (Kemensos), per 1 Mei 2020, penyaluran bansos presiden telah disalurkan kepada 462.419 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) atau 48,8% dari total sasaran penerima yang sebanyak 947.126 KPM.
Pemerintah telah menambah jumlah gudang stok penyimpanan sembako untuk bansos presiden dari 5 menjadi 12. Hal tersebut ditujukan sebagai upaya percepatan penyaluran bansos.
Tambahan gudang stok penyimpanan bansos presiden diantaranya, PT Pasar Tani, Pertani Karawang, Food Station, Giri Mekar & PPI Cakung, TGV Tangerang, Ciber, Bahtera Assa, Transmart, dan CV Mount Cino.
Muhadjir menambahkan, daerah di DKI Jakarta yang masih rendah tingkat penyalurannya ialah Jakarta Barat yaitu 24,5%. Sedangkan untuk daerah lain rata-rata sudah di atas 50%, terutama yang paling tinggi di Jakarta Pusat yaitu 61%.
“Kita harapkan stoknya tidak terlambat lagi dan bisa dipercepat. Mudah-mudahan dalam dua hari penyaluran bansos presiden untuk DKI gelombang satu ini bisa selesai,” imbuhnya.
Ia menekankan bahwa target penyaluran bansos presiden diutamakan untuk masyarakat terdampak dan belum menerima program nasional baik mereka yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) maupun tidak.
“Kalau memang masih ada yang merasa layak untuk mendapatkan bantuan karena memang dia butuh, prosedurnya bisa melapor RT/RW setempat. Dengan catatan harus melalui proses,” terang Menko PMK.
Pemberian bansos Presiden ini tidak hanya paket sembako, nantinya akan ada juga paket beras yang disediakan oleh Bulog.
Dirincinya salur pertama berupa sembako, salur kedua paket beras dan yang ketiga sembako lagi, yang keempat beras lagi dan dua sisa penyaluran terakhir berupa sembako lagi. Diharapkan hal ini akan mempermudah proses penyediaan barang dan mempercepat bantuan diterima masyarakat.
“Data akan terus kita sempurnakan. Pastikan bansos presiden ini diutamakan untuk mereka yang terdampak terlebih perhatikan untuk warga yang belum tercatat dalam DTKS, RT/RW/Kelurahan harus pastikan betul ketepatan sasarannya,” jelas Muhadjir.