Categories Infrastruktur Nasional

Otsus Jilid 2 Dorong Kemajuan Milenial Papua

Otonomi khusus jilid 2 didukung penuh oleh mahasiswa dan pemuda Papua, karena dana otsus yang dirupakan beasiswa, sangat menyokong pendidikan mereka. Kelanjutan otsus sangat dinanti karena generasi muda akan lebih cerdas dan mendapat pendidikan yang layak. Putra Papua akan diajari skill sebagai bekal berwirausaha.

Tahun 2021 merupakan masa yang sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh masyarakat Papua, karena ada perpanjangan otonomi khusus. Program otsus merupakan perhatian istimewa dari pemerintah pusat, karena akan membawa kemajuan di bumi cendrawasih. Pemerntah daerah Papua dan Papua Barat diberi dana trilyunan untuk membangun infrastruktur di sana.

Para pemuda yang bergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua Barat (APMB) mengadakan aksi damai untuk mengajak rakyat mendukung perpanjangan otonomi khusus. Rajid Patiran, ketua APMB mendesak pemerintah agar melanjutkan program otsus. ia juga meminta Presiden Jokowi untuk mengeluarkan Perpres mengenai otonomi khusus di Papua dan Papua Barat. 

Anggaran otonomi khusus tidak hanya digunakan untuk membuat jembatan dan jalan raya, namun ada jatah 25% untuk pendidikan. Jadi generasi muda Papua mendapat beasiswa hingga bangku kuliah, agar mereka menjadi murid yang cerdas. Putra Papua yang jadi sarjana bisa mendaftar ASN atau di perusahaan tambang, karena punya ijazah dari kampus yang bonafid.

Tak hanya untuk pendidikan formal, namun dana otonomi khusus juga digunakan untuk pendidikan vokasi. Peningkatan skill sangat perlu, karena persaingan untuk jadi pegawai negeri atau swasta juga cukup ketat. Jadi para pemuda Papua bisa mengolah dan menjual hasil bumi, dan memanfaatkan sumber daya alam di bumi cendrawasih sebaik mungkin.

Menurut pengamat politik Sujono HS, dana otsus yang mencapai 5,86 trilyun bisa memberi peluang bagus bagi para pemuda Papua. Terutama untuk meningkatkan keterampilan. Dalam artian, saat memiliki skill maka seseorang bisa membuka usaha sendiri dan tidak panik ketika harus kehilangan pekerjaan. Malah ia membuka lowongan kerja untuk orang lain.

Contohnya adalah Paskalis Pigai, seorang wirausaha di bidang fotografi dan video. Paskalis berharap para pemuda Papua yang telah sekolah dengan dana otsus, agar jadi pengusaha profesional dan jangan hanya berharap jadi ASN. Jika seseorang jadi pebisnis, maka bisa lebih mengembangkan diri dan gajinya juga lebih tinggi, jika dibandingkan dengan gaji pokok ASN.

Jadi nanti ketika otsus jilid 2 dimulai, jangan hanya fokus pada bangunan sekolah. Namun perhatikan juga kurikulumnya. Jika bisa mulai SMP dan SMA, ada pelajaran keterampilan dan wirausaha yang diajarkan kepada murid-murid di Papua, sebagai bekal masa depan mereka. Jika jam pelajaran tidak cukup maka bisa dimasukkan ke kegiatan ekstra kulikuler.

Pendidikan keterampilan dan wirausaha juga bisa diberikan melalui seminar atau pelatihan. Pesertanya adalah pemuda Papua yang sudah lulus SMA dan ingin membuka bisnis sendiri. Mereka diajarkan untuk terampil mengelola keuangan bisnis, online marketing, branding, cara manajerial UMKM, dan lain-lain.

Dana otonomi khusus bisa digunakan untuk menggaji guru atau mentor yang mengajarkan keterampilan. Juga bisa dirupakan modal berupa alat kerja. Misalnya jika yang diajarkan adalah cara mengolah sagu, maka dibelikan mesin pemarut sagu otomatis. Murid-murid akan belajar cara mengelola hasil bumi, agar mereka memanfaatkan kekayaan alam di Papua.

Oleh karena itu, seluruh warga negara Indonesia wajib mendukung perpanjangan otonomi khusus di Papua, karena sangat bermanfaat. Tidak hanya untuk pembangunan fisik, tapi juga pendidikan keterampilan dan wirausaha. Makin banyak pebisnis di bumi cendrawasih yang akan mengelola hasil pertanian dan terampil mengelola perusahaannya sendiri.

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *