DI tengah merebaknya virus Covid-19 yang belum mereda, panen raya terus berlangsung di sejumlah wilayah di Tanah Air.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo turut melakukan panen padi Inbrida di Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Karya Tani Desa Tanjung Jaya Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Luas lahan yang akan dipanen adalah 250 hektare dengan varietas Ciherang.
Dalam sambutannya, dengan berapi-api, Mentan SYL, sapaan akrab Syahrul Yasin Limpo, mengatakan,”Negara sedang dalam kondisi yang tidak biasa dan kita sebagai pejabat pemerintah di bidang pertanian harus hadir menyelamatkan 267 jt jiwa penduduk Indonesia.“
Menurut SYL, masa pandemi Covid-19 ini adalah saatnya pemerintah bergerak untuk membantu dan meyakinkan bahwa kondisi akan baik-baik saja. Contohnya, seperti yang terlihat bahwa panen padi masih berlangsung di beberapa wilayah, kebutuhan pangan rakyat dipastikan tercukupi.
“Ada dua sektor yang tidak boleh berhenti dalam situasi seperti ini yaitu sektor pertanian dan dan kesehatan,“ ucap SYL. “Oleh karena itu, dengan Ibu Bupati yang sangat aktif ini saya semakin bersemangat dan ini adalah tanda tanda kemajuan bagi Kabupaten Pandeglang.
SYL menambahkan,“Menurut ilmu yang saya pahami, kalau panen bagus berarti pemerintahannya juga bagus.“ Pernyataan SYL sebagai benruk apresiasi dan pujian kepada Bupati Pandeglang Irna Narulita.
Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan bahwa panen raya padi yang sudah dan akan berlangsung sampai akhir April 2020 di seluruh wilayah Kabupaten Pandeglang, Banten, adalah seluas 35.468 ha yang tersebar di beberapa kecamatan.
Sebagian besar varietas yang ditanam adalah jenis Ciherang dengan rata-rata produksi 5,7 ton per hektare gabah kering panen (GKP). Indek Pertanaman (IP) di Kabupaten Pandeglang dengan mayoritas sawah tadah hujan bisa mencapai 2-3 kali dalam setahun.
“Kami mempunyai semangat untuk membantu sekor pertanian dan siap menjadi penyangga ibu kota negara,“ kata Bupati Pandeglang. “Hanya saja kami belum memiliki sarana dan prasarana yang cukup banyak,” ujar Irna.
Bupati Irna berharap pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian (Kementan) bisa menunjang dengan program yang bisa memberi semangat para petani .
Menurut Irna, petani Pandeglang optimistis untuk mewujudkan swasembada pangan dengan adanya sinergi dalam pendampingan budidaya pertanian oleh penyuluh pertanian di balai penyuluh pertanian (BPP).
“Tentunya yang didukung dengan infrastruktur dan alat pertanian yang telah dibantukan yang akan dinikmati petani dengan tiada hari tanpa tanam dan tiada hari tanpa panen.
Dalam kesempatan ini, Mentan SYL juga memberikan bantuan bantuan berupa benih jagung hibrida, mesin pascapanen atau power theser, sarana dan prasarana dan bantuan pembiayaan kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp10 miliar dan ongkos pengolahan lahan.
Tidak jauh dari lokasi panen, Mentan SYL juga mengunjungi RMU (Rice Milling Unit ) milik Kelompok Tani Mekar, Kampung Mekar Jaya, Desa Panimbang, Jaya Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang.
Ketua RMU Poktan Mekar Jaya, H.Chakerti, mengatakan RMU-nya memiliki kapasitas yang bias dihasilkan adalah 8–10 ton per hari dengan harga beli gabah sekitar Rp 4.300 GKP dan harga jual beras Rp 8.500 – Rp9.000.
“RMU kami adalah swadaya atau biaya sendiri dan ke depan kami berharap bisa mengakses permodalannya.
Sementara itu, Mentan SYL berpesan agar RMU yang ada di Kabupaten Pandeglang bisa bergabung dengan program Kostraling (Komando Strategi Penggilingna Padi).
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan “Pertanian menjadi garda terdepan untuk mempertahankan ekonomi negara ini.
“Walaupun aktivitas kita terbatas namun kami tetap memantau secara penuh dan melakukan upaya apapun untuk menjamin ketersediaan pangan terutama menjelang bulan Ramadan ini.
Lebih lanjut Suwandi mengatakan bahwa Kementan memperkirakan panen raya yang berlangsung pada April 2020 dengan luas panen sekitar 1,73 juta ha.
Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa pemerintah sudah mengantisipasi jangan sampai harga gabah di tingkat petani jatuh di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) melalui Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling). “Dengan bekerja sama dengan industri penggilingan yang siap menyerap gabah petani dengan harga yang sesuai.
Suwandi juga meminta poktan atau gapoktan bisa menyerap KUR. “Akses KUR di Pandeglang tahun lalu baru Rp 200 juta, saya inginnya bisa ditingkatkan lagi tahun depan. Terutama untuk penggilingan padi, dapat dimanfaatkan untuk investasi maupun modal kerja dengan menyerap hasil petani sekitarnya, pungkas Suwandi.
Pada akhir sambutannya, Mentan SYL sekali mengucapkan terimakasi kepada para petani yang selalu bersemangat dan seolah tidak mengenal wabah virus Covid-19. “Jangan biarkan negara ini terseok seok karena wabah ini ,kita harus maju bersama sama.
Sumber : https://mediaindonesia.com