Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) baru saja merampungkan proyek pembangunan underpass New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo.
Dalam keterangan resmi Kementerian PUPR, underpass NYIA diklaim sebagai underpass terpanjang di Indonesia. Underpass ini memiliki panjang hingga 1,3 kilometer, terdiri dari konstruksi terowongan (slab tertutup) sepanjang 1.095 meter, serta jalan pendekat arah timur dan barat masing-masing sepanjang 110 meter dan 100 meter.
Underpass memiliki lebar 7,85 meter, clearance atas 5,2 meter dan samping 18,4 meter. Underpass ini akan dilengkapi sistem audio untuk menyampaikan pesan-pesan pentingnya keselamatan berkendara selama berada di dalam underpass.
Pembangunan underpass NYIA dimulai pada November 2018 dengan biaya Rp293 miliar yang bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Underpass ini dikerjakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya-MCM KSO.
Pembangunan underpass ini bertujuan agar akses Jalan Nasional Pantai Selatan (Pansela) Jawa yang menghubungkan Purwokerto dan Yogyakarta tetap terbuka karena pembangunan Bandara Kulonprogo memotong jalan Pansela yang lama.
Dari segi bangunan, untuk mengantisipasi terjadinya genangan air saat turun hujan, konstruksi underpass ini dilengkapi dengan rumah pompa dan dilapisi waterstop yang terbuat dari karet untuk beton dinding dan lantainya.
Di samping itu, untuk menambah nilai estetika pada konstruksi terowongan dihiasi ornamen khas Yogyakarta seperti Tari Jathilan, Tari Angguk Putri, Kalamakara dan Setilir Gebleg Renteng.
Selain menghubungkan Purwokerto dengan Yogyakarta melalui Pansela, underpass NYIA diharapkan dapat memperlancar arus lalu lintas warga Kulon Progo.