Rencana proyek pembangunan kereta api cepat Jakarta-Semarang sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Mengutip RPJMN 2020-2024, disebutkan kereta cepat ini akan memangkas waktu tempuh Jakarta-Semarang menjadi 3,5 jam dari sebelumnya 5 jam.
Kemudian dibutuhkan dana sekitar Rp 100 triliun dengan komposisi anggaran pendapatan belanja negara (APBN) Rp 58 triliun dan badan usaha Rp 42 triliun.
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, Kennedy Simanjuntak menjelaskan saat ini jalur masih dalam proses perancangan.
“Jalurnya masih dirancang, harusnya beda jalur dengan KCIC yang ke Bandung,” kata Kennedy saat dihubungi detikcom, Rabu (5/2/2020).
Selain kereta cepat Jakarta-Semarang, juga ada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dalam RPJMN 2020-2024. Kereta yang sudah dibangun sejak 2016 ini akan memangkas perjalanan dari 3 jam menjadi 40 menit.
Rencana proyek ini bertujuan untuk memacu pertumbuhan wilayah sesuai strategi pengembangan koridor pertumbuhan dan pemerataan.
Proyek kereta cepat pulau Jawa Jakarta-Semarang ini masuk dalam Major Project di wilayah Pulau Jawa-Bali.
Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zukfikri mengatakan proyek ini bekerja sama dengan Jepang. Saat ini proses pembangunannya masih dalam tahapan feasibility study (FS) alias studi kelayakan.
Zulfikri menyebut bahwa kajian FS akan selesai di akhir tahun ini. Meski begitu di bulan Mei pihak Jepang disebut akan melaporkan hasil kajian sementara.
“Proyek ini merupakan bagian dari pengembangan kereta jalur lintas utara Jakarta-Surabaya. Ini lagi dilakukan FS sama Jepang. Tahun 2020 ini akan selesai, tapi ini sih kesepakatannya Mei ini udah ada hasil interim FS-nya dari JICA,” ungkap Zulfikri ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (5/2).
Zulfikri mengatakan memang sulit untuk menyelesaikan proyek Jakarta-Surabaya selama lima tahun. Untuk itu dalam RPJMN dia mengatakan pemerintah menargetkan proyek ini bisa selesai sampai Semarang.
“Itu hanya bagian dari Jakarta-Surabaya aja. Karena kan diperkirakan lima tahun ini sampai Semarang aja itu kan masuk ke major project di RPJMN 2020-2024. Nah ini kan Jakarta Surabaya 700 km jauh itu maka kita staging lho lima tahun ini. Bisa aja kita cuma bangun sampai Cirebon aja,” kata Zukfikri.
Dia menjelaskan proyek ini akan menambahkan satu jalur rel kereta api di lintasan Jakarta ke Surabaya. Rel tersebut akan dibuat sesuai spesifikasi kecepatan kereta yang bisa menembus 160 km/jam.
“Jadi yang 90 km/jam ini mau dinaikkan 160 km/jam. Ini kan sudah ada double track dari Jakarta ke Surabaya. Nah cuma itu relnya nggak bisa paling 120 km per jam aja. Makanya konsepnya itu dibuat trek baru dengan spesifikasi baru. Jadi tambah satu trek, bisa buat 160 km/jam,” ungkap Zulfikri.
Setidaknya ada dua proyek kereta api berkecepatan tinggi di Pulau Jawa yang akan dibangun dalam RPJMN 2020-2024. KA kecepatan tinggi di Pulau Jawa tersebut mencakup jalur Jakarta-Semarang dan Jakarta-Bandung.
Untuk dua proyek tersebut, biaya pembangunannya mencapai Rp 100 triliun. Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Rp 58 triliun dan Badan usaha Rp 42 triliun. Untuk jalur Jakarta-Bandung, diproyeksi bisa memangkas perjalanan dari 3 jam menjadi 40 menit.
Namun menurut Zulfikri, hingga kini kemungkinan dana untuk proyek Jakarta-Surabaya mencapai Rp 70 triliun, berdasarkan dari hasil pra-FS. Untuk skema pembiayaannya akan diputuskan lewat FS.
“Dulu memang waktu pra-FS ini biayanya Rp 70 triliun. Soal loan atau gimananya nanti diputuskan setelah FS selesai,” katanya.