Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman mendorong petani segera menanam padi sebelum kemarau tiba. Menurutnya, pasokan air saat ini masih tersedia dari curah hujan yang masih turun.
“Harapannya saat ini petani segera menanam, sehingga pada saat Oktober musim kemarau tiba, mereka mengganti komoditasnya di samping padi, ya palawija,” kata Heru, Sabtu (19/7/2020).
Menurutnya curah hujan saat ini masih ada. Ia juga memprediksi akan ada kemunduran musim penghujan sehingga petani diharap memanfaatkan pasokan air yang ada untuk segera menanam padi.
Terlebih, kata Heru, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUESDM) DIY berencana mematikan saluran irigasi dari Selokan Van Der Wijck untuk kebutuhan proyek. “Semula Agustus, tapi kita menawar sampai Oktober untuk tidak dimatikan supaya petani bisa menanam dulu,” imbuhnya.
Pandemi Covid-19 ini juga membuat jawatannya menunda memberikan bantuan genset bagi lahan pertanian dengan sumur dangkal. Semula rencana itu akan dilaksanakan tahun ini, namun lantaran realokasi anggaran, pihaknya baru akan merealisasikannya pada 2021.
Sebelum adanya pandemi Covid-19, pihaknya juga berencana membuat embung buatan bagi kelompok-kelompok tani. Namun, rencana tersebut terpaksa ditunda. Sementara untuk menjaga agar petani tetap mendapatkan pasokan air, pihaknya fokus pada saluran irigasi.
“Pembuatan embung sekarang kita tunda dulu, kita rehab jaringan irigasi. Jaringan irigasi ada di Ngemplak dan Kalasan, total panjang sekitar dua ribuan meter,” terangnya.
Sumber : https://jogjapolitan.harianjogja.com