Dinas Sosial Kota Yogyakarta membuat rantai jaring sosial. Rantai jaring sosial tersebut meliputi pendataan, peluncuran bantuan sosial, hingga evaluasi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Agus Sudrajat mengatakan saat ini masyarakat membuat semacam posko-posko. Dengan adanya posko-posko di masyarakat tersebut, Dinsos Kota Yogyakarta merasa terbantu.
Adanya posko-posko di masyarakat kami senang sekali. Kita bisa optimalkan posko-posko yang ada di masyarakat untuk penyaluran bantuan. Ini saatnya saling membantu dan gotong-royong.
Ia melanjutkan, saat ini memang Dinsos Kota memiliki beberapa program bantuan untuk warga yang terdampak COVID-19.
Salah satunya adalah Program Keluarga Harapan (PKH).
Saat ini ada sekitar 14.300an KK atau 36.000 jiwa yang mendapat bantuan PKH di Kota Yogyakarta.
Dengan adanya COVID-19, Kota Yogyakarta bakal menambah nominal dan penerima PKH. Namun demikian, saat ini pihaknya masih menjadi pembahasan di tingkat provinsi.
Nanti kita ikuti dari provinsi. Informasinya akan ditambah nominal dan jumlah penerimanya. Kalau misal nanti ditambah, kami siap saja.
Bantuan dari pemerintah bertujuan untuk meringankan beban masyarakat di tengah pandemi COVID-19. Namun demikian, Pemkot Yogyakarta memberikan prioritas untuk warga yang terdaftar dalam Keluarga Sasaran Jaminan Perlindungan Sosial (KSJPS) dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Dari jaringan ini kita coba ringankan beban masyarakat. Memang kita prioritaskan masyarakat yang tidak mampu. Yang menjadi basis data sementara kami adalah KSJPS dan DTKS.