Direktorat Advokasi Kedeputian Bidang Hukum Advokasi dan Pengawasan Regulasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar rapat koordinasi bersama 75 ikon prestasi Pancasila selasa, (29/9/2020). Dalam rapat melalui aplikasi zoom meeting tersebut menggali pengalaman dan tantangan dalam pengamalan Pancasila sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Seperti halnya salah satu ikon Pancasila lintas iman Wawan mewakili komunitas JAKATARUB (Jaringan Komunikasi Antar Umat Beragama). Dirinya menceritakan dalam pengalamannya sempat menjadi kontroversi karena disebut-sebut sebagai agen agama bahkan banyak penolakan dari masyarakat untuk menjaga toleransi di bidang agama.
“Kontroversi ini dihentikan setelah saya mendapatkan anugerah dari BPIP dan ini sebagai bukti kami karena sudah diapresiasi Negara,” ucapnya.
Ia juga berharap Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk memberikan legitimasi kepada ikon Pancasila sebagai bentuk pengakuan sehingga ke depan dapat berkoordinasi, sinergi dan berkolaborasi dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
“Hal ini kami berharap kepada BPIP untuk membangun komunikasi dengan Pemerintah Daerah supaya kami dapat berkolaborasi dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila sesuai bidangnya,” harapnya.
Pelaksana tugas Deputi Hukum Advokasi dan Pengawasan Regulasi BPIP Dr. Ani Purwanti,. SH. Hum mengatakan berkomitmen akan terus melakukan upaya-upaya untuk ikon Pancasila supaya lebih terangkat membentuk sinergitas dengan siapapun karena sebagai motivasi masyarakat.
“Ikon Pancasila sudah bersinar ini semakin terangkat dan terus terbentuk sinergi antar lembaga maupun Pemerintah Pusat sampai Daerah”, jelasnya dalam penutupan rapat.
Dalam kesempatan yang sama Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Benny Susetyo menegaskan Pancasila harus masuk ke ruang publik manapun. Karena mereka sebagai panutan (role model) sehingga harus dijaga oleh semuanya.
“Pancasila itu harus masuk kepada ruang-ruang publik. Seperti orang-orang ini harus dirawat karena sebagai role model,” tegasnya.
Ia juga berharap ikon Pancasila sebagai aset BPIP bahkan negara, sehingga harus didukung oleh siapapun atau lembaga apapun, baik dari basis ekonomi, sosial, budaya, olahraga dan lain sebagainya. Karena mereka memiliki rasa kemanusiaan untuk masyarakat dan negara.
“Ikon ini menjadi aset BPIP atau negara sehingga mereka harus didorong terus baik dari basis ekonomi, sosial, budaya dan lainnya. Karena mereka memiliki rasa kemanusiaan”, jelasnya.
Rapat koordinasi yang dihadiri Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Dr. Hariyono, M.Pd itu juga diharapkan ikon Pancasila dapat membangun peradaban dan menggelorakan dalam mengarusutamakan nilai-nilai Pancasila bersama BPIP, pemerintah pusat hingga daerah dan lembaga lainnya.
“Semua tantangan dan hambatan yang disampaikan para Ikon Pancasila ini mudah-mudahan segera ditindaklanjuti, untuk mencari solusinya sehingga dapat membangun sinergitas antar lintas, karena hanya kebersamaan dan gotong royong Pancasila itu kita bisa amalkan”, tutupnya.