Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mendeteksi adanya hoaks terkait virus korona yang saat ini mewabah di China dan beberapa negara.
Menurut Plt. Kepala Biro Humas Kominfo, Ferdinandus Setu berdasarkan data hingga 30 Januari 2020 terdapat 36 hoaks terkait virus korona.
“Data sampai kemarin sore, ada 36 hoaks,” kata Ferdinandus saat dihubungi Okezone, Jumat (31/1/2020).
Ferdinandus mengungkapkan jumlah hoaks semakin hari semakin bertambah, hal tersebut menurutnya sangat memprihatinkan.
“Jangan sampai energi bangsa kita malah justru fokus pada hoaks virus korona ketimbang pada pemberitaan mengenai langkah pemerintah mencegah virus korona masuk ke wilayah tanah air kita,” kata dia.
Lebih lanjut, Ferdinandus menambahkan Kominfo akan terus berusaha untuk memerangi hoaks dan disinformasi melalui internet termasuk media sosial.
“Cyber patrol (patroli siber) akan terus dilakukan, blokir hoaks akan terus dilakukan,” imbuh Ferdinandus.
Berikut beberapa hoaks yang beredar antara lain tentang kurma harus dicuci bersih karena mengandung virus corona yang berasal dari kelelawar, ada virus berbahaya di RSUP Dr.Sardjito, virus korona diduga menyebar di Gedung BRI 2, virus korona sudah masuk di Jakarta, dan masih banyak lagi. Kemkominfo memastikan bahwa berita-berita tersebut merupakan hoaks atau disinformasi.