Badan Kerjasama Gereja-Gereja Kristen (BKSGK) dan Kevikepan DIY akan menyelenggarakan Pekan Doa Sedunia (PDS) 2020, Rabu (22/1/2020) di Gereja Kristen Jawa Gondokusuman, mulai pukul 16.00. Kegiatan ini merupakan upaya umat Kristen untuk memanjatkan doa pada Tuhan, meminta persatuan dan kesatuan berbangsa dan bernegara serta dijauhkan dari hal-hal buruk.
“Melalui kegiatan ini, kami mengajak seluruh umat, tidak terbatas umat agama apa, untuk berdoa kepada Tuhan menghadirkan damai sejahtera di bumi,” ujar Katin Subyantoro yang merupakan penasehat agenda PDS, Selasa (21/1/2020).
Ia menjelaskan, umat Kristen di DIY dan dunia prihatin melihat perkembangan bangsa dan negara yang banyak diisi dengan tindakan intoleransi. Padahal, Indonesia adalah negara yang berlandaskan perbedaan.
“Intoleransi ini tak pantas, membuat perpecahan bangsa. Semoga dari doa-doa ini, Tuhan turun tangan meluruskan pikiran bangsa,” tambahnya. Sementara, Romo Martinus Joko Lelono menambahkan, pekan doa ini sudah lama diadakan di dunia untuk meningkatkan rasa persatuan umat Kristen dan Katolik dan tidak lagi mengulangi perang 30 tahun yang sempat terjadi beberapa abad lalu.
“Kami tidak ingin mencari perbedaan diantara kami. Justru di sini kami menekankan kesamaan yang mampu membawa sejahtera. Kita tidak boleh jatuh ke semangat balas dendam. Kesatuan harus dimajukan agar kita menemukan jalan persaudaraan,” paparnya.
Secara khusus, PDS ini menyampaikan seruan untuk tetap menjaga Yogyakarta sebagai city of tolerance dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari warga DIY. “Umat Kristian sebagai bagian dari bangsa dan negara Indonesia ikut berkontribusi dalam upaya meniadakan radikalisme dan intoleransi dengan menjaga tetap tegaknya ideologi Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI,” katanya.
Ia berharap, adanya PDS ini bisa membawa nilai kesatuan untuk seluruh umat di DIY. “Nanti ada 10 romo dan 17 pendeta yang akan memimpin dan memberkati umat. Siapapun boleh ikut, target kami ada 1000 orang,” tandasnya.
About Author
