Jakarta – Menteri Koordinator Mahfud MD menyatakan Badan Keamanan Laut (Bakamla), TNI, dan Polri meningkatkan armada di perairan Natuna Utara. Menurutnya, tindakan itu dilakukan sebagai respons atas penambahan kapal coast guard China di perairan tersebut.
“Sekarang perkuatannya ditingkatkan,” ujar Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (7/1).
Ia tak merinci jumlah armada yang ditambah oleh Bakamla, TNI, dan Polri. Mahfud juga mengatakan Bakamla dibantu oleh TNI dan Polair hanya melakukan patroli rutin di kawasan itu.
Lebih lanjut, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) belum mengetahui motif di balik penambahan dua kapal coast guard China itu.
Namun, dia menegaskan Indonesia tidak akan mengizinkan China mengklaim kawasan tersebut.
“Kita tetap akan mempertahankan hak berdaulat kita di wilayah itu dan itu ditegaskan kembali oleh Presiden (Joko Widodo) di dalam rapat tanggal 6 (Desember 2020) kemarin sore itu sudah jelas tidak ada tawar-menawar kalau urusan melindungi itu,” ujarnya.
Di sisi lain, Mahfud menyampaikan banyak nelayan Pantai Utara yang siap melaut ke perairan Natuna Utara. Saat ini, dia berkata pemerintah tengah mempersiapkan kebutuhan nelayan tersebut, misalnya terkait ketersediaan bahan bakar hingga tempat penyimpanan ikan hasil tangkapan.
“Kami sedang mempersiapkan pengusaha-pengusaha yang akan menampung di sana dan banyak yang sudah daftar. Insyaallah kalau sudah jalan itu ndak ada masalah,” ujarnya.
Perihal keamanan nelayan, Mahfud menegaskan pemerintah menjamin meski masih berkoordinasi terkait dengan kementerian terkait.
“Kemudian kami mencari juga kapal-kapal lain di seluruh Nusantara. Banyak nih ternyata sudah mereka dengar pada kirim pesan ke sini kami akan bergabung untuk meramaikan Natuna. Banyak dari Makassar, Irian, Maluku semuanya udah jadi, baguslah,” ujarnya.