Kendati tingkat konsumsi masyarakat cenderung meningkat selama Ramadan, Pemerintah Kota Jogja mengklaim stok gas elpiji tiga kilogram (gas melon) aman.
Kepala Bidang Bimbingan Usaha Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jogja Benedict Cahyo Santoso menjelaskan pasokan gas melon dari Pertamina sejauh ini lancar. “Tahun ini justru ada penambahan kuota,” ujarnya, beberapa waktu lalu.
Penambahan kuota tersebut, kata dia, adalah sebanyak 932.318 tabung. Dengan begitu pasokan setiap bulan bertambah sebanyak 77.693 tabung.
Dalam setahun, total kuota untuk Kota Jogja adakag sebanyak 7.202.666 tabung yang akan didistribusikan sebanyak 600.222 tabung setiap bulan. Dia menjelaskan mekanisme pendistribusian yakni dari Pertamina ke 14 agen di Kota Jogja, lalu agen mendistribusikan ke 3.800 pangkalan. “Dari pangkalan baru didistribusikan ke pengecer,” ujarnya.
Guna menjaga stabilitas harga agar tetap sesuai harga eceran tertinggi (HET), dinasnya terus memantau, khususnya di tingkat pangkalan. Meski demikian untuk harga di tingkat pengecer dia tidak bisa memastikan karena sudah berbeda-beda.
Cahyo menuturkan untuk menjaga ketersediaan gas melon dinasnya selalu berkoordinasi dengan Pusat dan PT Pertamina. Jika stok 2020 dirasa kurang mencukupi, maka akan diusulkan tambahan kuota pada tahun berikutnya.
Selain itu, dinasnya juga terus memantau kondisi bahan pangan dengan pantauan setiap minggu di delapan pasar besar di Kota Jogja. “Selama Ramadan dan menjelang Lebaran kami lakukan pengawasan bahan pokok, memastikan kondisinya layak konsumsi,” ucap dia.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Poerwadi, mengatakan berdasarkan laporan distributor dan pedagang besar, stok bahan pangan di Kota Jogja masih aman setidaknya untuk tiga bulan ke depan. “Ramadan ada kenaikan konsumsi, tapi untuk stok harian masih aman,” katanya.
Sumber : https://jogjapolitan.harianjogja.com/