Categories Ekonomi Nasional

Pemerintah Berikan Insentif Guna Dongkrak Ekonomi Tumbuh 7% di Kuartal II-2021

Pemerintah terus berusaha untuk mengerek pemulihan ekonomi dalam negeri. Guna mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2021, pemerintah pun kembali menggelontorkan dua stimulus baru.

Pertama, perluasan diskon pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk kapasitas silinder 1.500 cc hingga 2.500 cc. Insentif ini diklasifikasikan untuk dua jenis mobil.

Untuk segmen kendaraan 4×2 dengan kapasitas mesin di atas 1.500 cc hingga 2.500 cc yang memenuhi syarat dilakukan secara bertahap. Diskon pajak sebesar 50% dari tarif normal akan diberikan pada masa pajak April-Agustus 2021. Kemudian 25% dari tarif normal pada masa pajak September-Desember 2021.

Lalu, diskon PPnBM atas tambahan segmen kendaraan 4×4 dengan kapasitas mesin di atas 1.500 cc hingga 2.500 cc yang memenuhi syarat juga dilakukan secara bertahap. Diskon pajak sebesar 25% dari tarif normal akan diberikan pada masa pajak April-Agustus 2021. Kemudian 12,5% dari tarif normal pada masa pajak September-Desember 2021.

Kedua, stimulus kredit usaha mikro kecil menengah (UMKM) sebesar Rp 400 miliar yang direncanakan dapat dinikmati pada 20 April 2021. Tujuannya untuk meningkatkan permodalan debitur UMKM.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan, kedua stimulus itu diharapkan bisa mendongkrak ekonomi tahun ini, yang akan dimulai pada periode April-Juni 2021. Ia bilang, kebijakan itu dapat mendorong ekonomi baik dari sisi supply maupun demand.

“Kalau lihat purchasing managers index (PMI) manufaktur pada bulan Maret lalu sebesar 53,2 meningkat dibanding Februari yang sebesar 50,9, maka prospek pemulihan ekonomi akan lebih baik. Apalagi menjelang lebaran konsumsi akan meningkat sesuai polanya,” kata Iskandar kepada Kontan.co.id, Senin (5/4).

Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Amir Hidayat menyampaikan, perkiraan pemerintah ekonomi di kuartal II-2021 berkisar antara 7% hingga 8% year on year (yoy). Hal ini mengingat pada kuartal II-2020 realisasi pertumbuhan ekonomi minus 5,32% yoy.

Dus, pencapaian April-Juni 2020 jadi baseline yang rendah jika dibandingkan dengan April-Juni 2021. Amir optimistis ekonomi akan terus terakselerasi seiring dengan aktivitas masyarakat yang semakin menggeliat karena program vaksinasi virus corona yang tengah berjalan hingga saat ini.

Lebih lanjut Amir bilang, program pemulihan ekonomi nasional (PEN) akan digenjot di kuartal II-2021 supaya mengimbangi momentum high season pada saat musim Ramadan dan Lebaran.

“Didukung ritme pemulihan aktivitas ekonomi yang makin cepat di berbagai komponen pertumbuhan ekonomi baik dari sisi pengeluaran maupun dari sisi sektor produksi,” kata dia.

Meski begitu, Ekonom Senior Institute for Development on Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menilai, diskon PPnBM mobil akan terbuang percuma karena hanya berdampak pada sebagian kecil masyarakat.

Menurut dia, mayoritas masyarakat kelas menengah cenderung menahan untuk beli mobil, karena adanya larangan mudik. Selain itu, aktivitas kelas ekonomi tersebut kebanyakan masih dilakukan dari rumah.

Sementara, untuk kredit UMKM bisa gagal, karena realitasnya, banyak debitur yang belum masuk ke sistem perbankan atau unbankable. Enny bilang, jika pemerintah ingin benar-benar memberikan asupan supply kepada UMKM, maka perbankan harus memberikan relaksasi prasyarat agar kredit lebih mudah.

“Karena realitanya perbankan akan benar-benar prundent, tidak sembarangan memberikan kredit ke UMKM. Sehingga, perlu pendekatan analisis kredit yang berbeda untuk UMKM, apalagi kan ada pandemi,” kata dia kepada Kontan.co.id, Senin (5/4).

Proyeksi Enny, ekonomi Indonesia pada kuartal II-2021 dengan sendirinya akan pulih, sebab aktivitas ekonomi lebih baik dibanding periode sama tahun lalu. Enny memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2021 berada di kisaran 2% secara tahunan.

Namun, dia menegaskan, adanya stimulus baru berupa perluasan insentif PPnBM mobil dan kredit UMKM tidak akan berdampak signifikan terhadap ekonomi di kuartal II-2021.

“Mau dikata semua malaikat turun dari langit juga ekonomi tidak akan sampai 7% yoy. Karena dengan adanya realisasi ekonomi kuartal II-2020 yang minus, maka kuartal II-2021 setidaknya harus tumbuh sekitar 12%,” pungks Enny.

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *