Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa untuk beras dalam 3 bulan ke depan ini sedang panen raya, sehingga harapannya stok beras menjelang hari Lebaran nanti mencukupi dan secara keseluruhan bahan pangan tersedia.
”Demikian pula dengan jagung juga stoknya tercukupi. Kemudian bawang merah kita menjelang panen di berbagai daerah, mulai dari Brebes dan daerah lain di Agam dan yang lain,” ujar Menko Perekonomian saat memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas (Ratas), Selasa (21/4). (Foto: Humas/Agung).
Untuk bawang putih, Menko Perekonomian sampaikan bahwa Pemerintah sudah memberikan perizinan untuk masuk barang impor dan ini akan masuk dalam jumlah yang cukup menjelang Lebaran.
”Demikian pula dengan cabai merah, cabai rawit. Kemudian daging sapi, daging ayam, gula pasir. Gula pasir pun akan ada masuk di bulan Mei ke depan,” imbuh Menko Perekonomian.
Kalau dari segi harga, Menko Perekonomian tegaskan tidak mengalami banyak perubahan.
”Jadi harga beras medium masih sekitar Rp12.000, premium Rp12.750. Ini harga di pasar-pasar basah di 34 provinsi. Gula pasir Rp18.400 dan di pasar ritel modern itu sekitar Rp12.500,” ujarnya.
Menurut Menko Perekonomian, Daging sapi tapi sempat mengalami penurunan Rp117.800, cabai rawit itu Rp39.600, cabai merah Rp31.200, bawang merah Rp43.750, bawang putih Rp41.500.
”Minyak goreng curah akibat CPO turun ini juga mengalami penurunan, Rp12.450, minyak goreng kemasan Rp14.700. Daging ayam Rp28.450 dan telur ayam ras,” kata Menko Perekonomian.
Tingkat inflasi, menurut Menko Perekonomian, disumbang terutama ada kenaikan gula sebesar 0,02%, telur ayam 0,03%, dan bawang merah 0,01%.
”Kemudian kalau Januari, Februari, September, Oktober nah tentunya dibandingkan dengan yang lain beras memberikan andil inflasi. Secara keseluruhan bahan makanan relatif tersedia dan tentunya Bapak Presiden meminta agar cadangan beras pemerintah untuk diamankan,” pungkas Menko Perekonomian.