Categories Yogyakarta

Masbehi Yogyakarta Gelar Aksi Simpati Tolak Separatisme

Sejumlah elemen masyarakat dari berbagai latar belakang profesi yang mengatasnamakan diri Masyarakat Bela Keutuhan NKRI (Masbehi) Yogyakarta menggelar aksi simpatik di Kawasan Titik Nol Kilometer. Mereka menyuarakan beragam kegelisahan melalui poster yang dibawanya. Seperti, menyoroti berbagai upaya separatisme, anarkisme, radikalisme dan terorisme yang seolah kembali menyeruak di Indonesia.

Diantara yang menjadi sorotan adalah kabar satu keluarga berisi empat orang, warga di Desa Lembontonga, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah yang diduga menjadi korban pembunuhan dari kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.

Para korban dieksekusi langsung dan polisi menyatakan tindakan tersebut bertujuan untuk menyebarkan teror di masyarakat.

“Kami dari Masbehi mengutuk keras tindakan teror semacam itu. Kami mendesak negara segera mengusut tuntas kasus tragedi kemanusiaan tersebut,” kata Koordinator aksi Masbehi, Muhammad Alvin Khoiru saat berorasi.

Dalam aksi tersebut, mayoritas peserta kalangan perempuan dari beberapa komunitas. Mereka menolak gerakan yang menciderai kebhinekaan merugikan bangsa Indonesia. Dalam aksi damai tersebut, Masbehi juga menggelar pertunjukkan teatrikal dan kesenian di kawasan simpang titik 0 kilometer. Aksi dilakukan selama satu jam dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yakni penggunaan masker dan menjaga jarak.

“Kami prihatin, kami turun ke jalan dengan damai hari ini untuk menyuarakan kembali bagaimana Indonesia seharusnya,” terang Alvin.

Alvin menambahkan, ada banyak elemen yang bergabung dalam aksi ini. Mereka menolak semua kelompok yang ingin mengacaukan persatuan yang ada di negeri ini.

“Hari ini ada berbagai elemen turun termasuk para ibu yang dengan sukarela mengenakan kebaya dan ikut turun ke jalan. Kalau para ibu sudah turun, berarti ada yang tidak beres,” papar Alvin.

“Kita berbeda, tapi tetap satu karena kita punya Bhinneka Tunggal Ika. Kami menolak apapun yang merugikan persatuan bangsa dan mengoyak kemanusiaan, baik itu oknum, ormas maupun kelompok apapun,” ungkapnya lagi.

Atas berbagai insiden tersebut, Masbehi mendorong TNI/Polri untuk bertindak tegas terhadap segala bentuk kelompok yang dengan sengaja merongrong persatuan dan kesatuan NKRI. Masbehi menilai, saat ini Indonesia diuji keutuhannya karena ada kelompok yang ingin memecah belah NKRI seperti tindakan separatisme, radikalisme dan lain sebagainya.

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *