Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI mengumpulkan praktisi kesehatan dan netizen di Yogyakarta, Sabtu (29/02/2020). Beberapa fakta diungkap untuk menjawab kekhawatiran masyarakat yang belakangan diresakhan dengan masifnya penyebatan Virus Corona (COVID-19).
Prof Wayan Tunas Artama, Indonesia One Health University Network UGM yang jadi salah satu pembicara mengungkap COVID-19 virus memang terbilang lebih masif penyebarannya ketimbang SARS atau MERS yang terjadi beberapa tahun silam dan masih berlangsung. Hal tersebut menurut dia terjadi karena mudahnya perpindahan masyarakat di era modern saat ini.
“Penyebarannya memang lebih masif daripada SARS pada 2002 dan MERS pada 2012 lalu. Penularannya juga lebih besar memang dengan jumlah saat ini 85 ribu kasus di 63 negara. Terakhir Nigeria dan Meksiko yang menyatakan adanya warga suspect virus tersebut,” ungkapnya.
Di Indonesia sendiri menurut Data Kemenkes, belum ada satu kasus pun terjadi meski mendapat tanggapan miring dari masyarakat sendiri. Terakhir Kemenkes mencatat dari sample 143 pasien dari 44 rumah sakit di 22 provinsi yang diduga suspect pun dinyatakan negatif usai menjalani tes di Laboratorium Litbangkes.
Terakhir, Kemenkes sedang melakukan karantina pada 188 WNI awak kapal World Dream di Pulau Sebaru Kabupaten Kepulauan Seribu. “Seluruhnya dalam kondisi baik dengan kondisi panas tubuh yang tidak lebih dari 37 derajat Celcius. Kita tidak perlu lakukan clustering namun tetap akan kita pantau 14 hari kedepan,” ungkap Achmad Yurianto, Sekretaris Ditjen P2P Kementrian Kesehatan RI melalui teleconference di sela diskusi tersebut.
Kemenkes menurut Yurianto menegaskan bawasanya Indonesia memiliki kualifikasi untuk melakukan tes terkait virus Corona COVID-19. Kemenkes pun meminta masyarakat mempercayai pemerintah namun tetap waspada melakukan upaya pencegahan virus tersebut.
“WHO sudah melihat sendiri bagaimana kita melakukan pengetesan pada sample dan mereka datang sendiri melihat penanganan kita untuk mahasiswa dari Wuhan beberapa waktu lalu. Namun begitu masyarakat tetap harus waspada tetap menjaga kesehatan, menerapkan pola hidup sehat baik makanan maupun olahraga,” imbuh dia.
Di DIY sendiri, Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie menegaskan kesiapan mengantisipasi Corona COVID-19. “RSUP Dr Sardjito dan Panembahan Senopati sudah siap apabila terjadi dugaan kasus tersebut, namun semua puskesmas juga bisa melakukan antisipasi,” ungkapnya.