Penyebaran hoaks pada masa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) seringkali meresahkan masyarakat. Termasuk salah satunya hoaks di Pilkada Pangandaran. Hal ini mendorong komunitas yang menyebut dirinya sebagai Komunitas Insan Juara Pangandaran mendeklarasikan tolak hoaks di Pilkada Pangandaran 2020.
Bertempat di Kafe Bambu Pangandaran, Jum’at (13/3/2020), komunitas ini mengajak masyarakat untuk melawan hoaks yang bisa memecah belah persatuan di antara warga Pangandaran.
Ai Nanan Handayani, ketua Komunitas Insan Juara Pangandaran, mengatakan, pihaknya berusaha memberi pengertian ke beberapa elemen masyarakat di Pangandaran.
“Dalam deklarasi tolak hoaks di Pilkada ini, kami memberi pengertian kepada komunitas lainnya, seperti Kelompok Pedagang Pasar, Satgas Jaga Leuweung, OKP, beberapa LSM, sampai komunitas Tik Tok, kami ajak untuk tolak hoaks,” terang Ai.
Tantangan di era digital, kata Ai, adalah tantangan semua pihak, terutama untuk memilih informasi yang bukan hoaks, namun informasi yang akurat dan benar.
“Ini era digital, kita sadari itu, penyebaran informasi begitu cepat, kami berharap tidak ada oknum yang berusaha memanfaatkannya untuk menyebarkan berita-berita bohong,” tegas Ai.
Terkait tantangan era digital ini juga diamini oleh salah seorang anggota DPRD Kabupaten Pangandaran, Hamdan. Dia mengatakan, media sosial rentan disalahgunakan menjelang Pilkada Pangandaran 2020.
“Media sosial itu harus digunakan dengan bijak, apalagi menjelang pesta demokrasi seperti Pilkada Pangandaran tahun ini,” katanya.
Hamdan menuturkan, dampak dari hoaks bisa memecah belah persatuan dalam masyarakat. Selain itu kerukunan dalam masyarakat pun bisa terganggu.
“Ke depan, harapannya Insan Juara Pangandaran ini bisa jadi pelolpor dalam menangkal hoaks baik menjelang Pilkada maupun saat pelaksanaan Pilkada,” tandasnya.