Salah satu poin utama visi Presiden RI, Joko Widodo yakni pembangunan infrastruktur, terus digenjot di awal kepemimpinan periode kedua. Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan menetapkan target 10 sampai 15 bandara yang akan dibangun di 2020.
“Kalau target 10 sampai 15 (bandara), tapi pembangunan itu kan tidak bisa 1 tahun bisa 2 bisa 3 bahkan 5 tahun lagi. Seperti Fakfak kita harus meratakan tanahnya dulu itu bisa 3 tahun,” kata Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, di Peresmian Terminal Baru Bandar Udara Internasional Syamsudin Noor, Banjarmasin, Rabu (18/12/2019).
Tapi, lanjutnya, ada bandara yang memang harus segera di bangun. Contohnya seperti di Ngloram, Karimun, dan kota-kota di Papua. “Itu bisa 1-2 tahun selesai.
Namun, hal yang lebih penting dari pada sekadar membangun bandara adalah safety atau keselamatan. Oleh karena itu, ia meminta agar pembuatan navigasi lebih diperhatikan, khususnya pada pembangunan bandara di kota-kota yang tergolong sepi.
Salah satu bentuk perhatian Menhub terhadap pembangunan bandara yakni peninjauan terhadap Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto di Samarinda Rabu sore (18/12/2019). Setelah mendampingi Presiden meresmikan Terminal Baru Bandara Internasional Syamsudin Noor, Banjarmasin, Budi pun bertolak ke Samarinda.
Ia meninjau beberapa permasalahan yang masih ada di Bandara APT Pranoto, seperti struktur tanah runaway bandara yang rentan mengalami penurunan karena berada di atas lahan gambut.
About Author
