Categories Politik

Gelaran Pilkada di Masa Pandemi Dilakukan Sesuai Protokol Kesehatan

Ketua KPU Provinsi Jawa Tengah Yulianto Sudrajad menegaskan, penyelenggaraan Pilkada di masa Pandemi ini sudah sesuai Perpu No 2 Thn 2020. Oleh karena itu, Pilkada serentak ini bisa dilanjutkan dengan syarat harus mematuhi seluruh standar protokol kesehatan Covid-19.

“KPU menerbitkan Peraturan KPU Nomer 6, No.10 dan No 13 yang di dalamnya adalah mengatur seluruh tahapan yang harus mematuhi protokol Kesehatan, ” jelas Yulianto saat menjadi Nara Sumber Prime Topik dengan tema”Pilkada Sukses Di Masa Pandemi’ yang di siarkan lansung Radio MNC FM di The Wujil Reshort Kabupaten Semarang Rabu (11/11/2020).

Menurut Yulianto Sudrajat, penyelenggaraan Pilkada di masa pandemi ini, meski banyak tantangan karena tidak mudah hanya sekedar untuk mengingatkan tentang protokol kesehatan saja. Lebih dari itu pihaknya juga harus melakukan sosialisasi dengan instansi terkait, terutama dengan para media, maka dengan segala keterbatasanya penyelenggaraan Pilkada haruslah di apresiasi.

“Satu hal yang penting adalah waktu di TPS nanti, kita akan lakukan standar protokol kesehatan yang sangat ketat, pemilih sebelum masuk ke TPS harus cuci tangan dulu pakai sabun kemudian setelah itu, pemilih di berikan sarung tangan sekali pakai dan melakukan social distancing.”ujarnya.

Selain itu, tambah Yulianto, para pemilih nantinya akan di atur secara berkala jadwalnya mulai pukul 7.00 sampai pukul 13.00 sehingga tidak terjadi kerumunan .

“Sebanyak 500 per TPS nanti akan di atur jadwal kedatanganya, sehingga tidak menjadi kerumunan. Namun hal ini sebagai upaya dari KPU untuk mematuhi seluruh standar protokol kesehatan dengan harapan di TPS nanti pemilih betul- betul Aman, Nyaman, Sehat dan Selamat.” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Jawa Tengah Bambang Kusriyanto menilai, pelaksanaan Pilkada Serentak di masa Pandemi ini, tidaklah begitu Heroik di bandingkan pada masa Pilkada kondisi Normal. Hal itu di buktikan dengan tidak adanya kampanye di beberapa kota dan kabupaten, mulai dari tahapanya sudah berbeda karena semua di batasi sesuai anjuran Protokol Kesehatan Covid-19.

“Saya melihat debat pilkada salah satunya di kabupaten Semarang ini, banyak orang yang enggan menanggapi, sehingga saya menghawatirkan masyarakat banyak yang tidak mau mendatangi TPS, sehingga banyak Golputnya, ” ujarnya.

Bambang berharap, para pemilih nanti harus diawali mencari pemimpin, cuma jangan sampai di dalam proses awal mulai pendaftaran sampai coblosan nanti, menimbulkan klaster baru, sehingga bisa mengganggu masyarakat dalam memilih pemimpin, malah mengorbankan nyawanya karena di tengah pandemi.

“Peraturan Bawaslu, KPU kemudian Amanat Kapolri sudah jelas, sehingga kami ini di partai politik selalu berpesan kepada para Paslon jangan di langgar, namun ternyata juga masih ada pelanggaran, namun mudah mudahan tidak banyak,” pungkasnya.

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *