Berita hoaks tentang pandemi COVID-19 telah dinamakan ‘infodemik’. Berita palsu ini menyebar cepat dan lebih mudah sampai pada orang lain melalui internet, media sosial serta pesan instan.
Pesan-pesan ini mungkin mengandung informasi dan saran yang tidak berguna, tidak benar atau bahkan berbahaya, yang dapat menghambat respon kesehatan masyarakat dan menambah gangguan serta perpecahan sosial.
Untuk mengenali berita hoaks, Anda harus memperhatikan beberapa hal berikut.
Sumber
Pertanyakan sumber ketika Anda menerima informasi tentang virus corona atau COVID-19. Referensi harus jelas apakah dari ahli, dokter atau peneliti di universitas. Periksa website resmi bila memungkinkan.
Logo
Periksa apakah logo organisasi digunakan di pesan itu terlihat sama dengan yang ada di website resmi.
Kesalahan Bahasa
Jurnalis dan organisasi resmi mungkin lebih sedikit melakukan kesalahan dalam pengucapan atau grammar. Apa pun yang ditulis seluruhnya dalam huruf kapital atau mengandung banyak tanda seru harus menimbulkan kecurigaan Anda.
Menyerupai Akun Resmi
Beberapa akun palsu meniru akun resmi. Sebagai contoh, akun Twitter tidak resmi @BBCNewsTonight dibuat agar terlihat seperti akun @BBCNews yang sah, berbagi cerita palsu tentang aktor Daniel Radcliffe yang dites positif terkena coronavirus.
Dorongan Berlebihan untuk Berbagi
Berhati-hati bila pesan menekankan Anda untuk membaginya kepada orang lain. Ini bisa menjadi ciri bagaimana trik dalam pengiriman pesan viral.
Gunakan Situs Cek Fakta
Website seperti APFactCheck dan Full Fact menyoroti berita umum palsu. Anda juga dapat menggunakan mesin pencari untuk mencari judul artikel untuk melihat apakah artikel tersebut telah diidentifikasi sebagai berita palsu oleh media arus utama.
Sumber : https://www.krjogja.com