Categories Yogyakarta

Aksi Mahasiswa Dihadang PKL Malioboro

Yogyakarta – Aksi demonstrasi yang digelar Front Perjuangan Rakyat (FPR) di kawasan Malioboro, harus berakhir lebih cepat, Selasa (17/11). Karena mereka dilarang masuk kawasan Malioboro.

Koordinator Lapangan pedagang kaki lima (PKL) Malioboro Slamet Santosa mengatakan, rombongan massa aksi dihentikan oleh para PKL di sisi utara Jalan Malioboro. Mereka dilarang melanjutkan aksinya dengan memasuki kawasan Malioboro. “Karena kami masih merasa trauma dengan aksi demo yang berakhir anarkis 8 Oktober lalu,” kata Slamet.

Saat demonstrasi menolak pengesahan Omnibus Law 8 Oktober lalu, massa aksi membuat kerusakan di beberapa kawasan. Bahkan di Malioboro, selain gedung DPRD DIJ, Legian Café di selatan DPRD DIJ dibakar dengan dilempar Molotov.

Slamet meminta supaya semua demonstrasi tidak dulu dilakukan di kawasan Malioboro. Hal itu pula yang disampaikan kepada para mahasiswa dari FPR. Menurut Ketua RW 01 Pringgokusuman, Gedongtengen itu, setelah melakukan diskusi yang cukup alot pada ahirnya mahasiswa membatalkan aksinya. “PKL ini sudah jadi korban Covid-19, aksi demonstrasi, ujicoba semipedestrian, biarkan kami berusaha dengan tenang,” katanya kepada para mahasiswa.

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *