MOTIVASINYA tidak muluk-muluk, hanya sekadar berbagi dengan sesama di saat pandemi covid-19 yang telah memukul perekonomian saat ini. Ketika ada perbincangan singkat melalui grup WA, mereka pun langsung bergerak.
Awalnya penggalangan donasi tersebut hanya dibuka untuk sekitar 200 anggota komunitas. Namun, dalam perjalanannya, aksi saling peduli itu mendapat respons positif berbagai masyarakat.
Donasi yang kami kumpulkan ini memang tidak besar, tetapi kami mau melakukan apa yang kami bisa membantu orang-orang yang paling
terdampak covid-19.
Dalam pendistribusian bantuan, Jakarta Babywearers membagikan donasi dalam bentuk sembako kepada yang membutuhkan, seperti pemulung, penyapu jalanan, orang yang tinggal di gerobak, dan juga pengemudi ojek daring.
“Kami distribusikan donasi ini dalam bentuk sembako dan juga hand sanitizer. Tidak lupa kami juga mengedukasi untuk tetap waspada penularan korona.
Komunitas relawan perempuan, Pertiwi Indonesia, juga tidak tinggal diam. Mereka membagikan 2.500 paket sembako di berbagai titik di Jakarta, Banten, hingga Jawa Barat.
“Bantuan itu diberikan pada mereka yang paling terdampak pandemi covid-19, misalnya buruh harian, janda, dan lansia tanpa penghasilan tetap. Mereka yang terkena PHK serta warga tak mampu di permukiman kumuh.
Inisiatif serupa juga datang dari Akhiruddin, Ketua RW 12 Kelurahan Mata Air, Padang, Sumatra Barat. Awalnya ia melihat banyak warganya yang 75% merupakan buruh lepas mengalami kesulitan ekonomi sebagai dampak dari pademi covid-19.
Dia kemudian mengajak para ketua RT dan beberapa warga setempat untuk ikut meringankan beban warga. “Ternyata gerakan ini mendapat dukungan dari warga lain yang memiliki rezeki berlebih. Dari dana yang terkumpul itulah, kita mampu membagi lebih dari 100 paket sembako.
Diapresiasi
Pengamat sosial dari Universitas Indonesia Devie Rahmawati mengungkapkan aksi solidaritas masyarakat untuk membantu sesama perlu diapresiasi tinggi. Pasalnya, hal itu menjadi kunci untuk melawan pandemi di Tanah Air.
“Kita unggul karena karakteristik DNA sosial kita yang tinggi. Itu yang membuat kita mampu melewati ini, kearifan sosial kita kuat. Jika dibandingkan dengan negara asing, seperti Amerika, Eropa, Tiongkok, kita kan setiap hari ada saja yang melakukan inisiatif sosial.
Terlebih lagi, aksi sosial untuk membantu masyarakat yang terdampak covid-19 dilakukan tanpa komando dari pemerintah. Hal itu menjadi kekuatan yang tidak dimiliki negara lain.
“Ini bahkan dilakukan di tingkat RW dan RT. Jumlah dana ataupun sumbangan yang terkumpul enggak main-main.
Optimisme dari penanganan covid-19 juga terus menguat dengan bertambahnya pasien covid-19 sembuh sebanyak 40 orang, kemarin. Dengan demikian, akumulasi pasien sembuh sampai saat ini menjadi 1.042 orang.
“Sebaran pasien sembuh tertinggi ada 334 di DKI Jakarta, 133 di Jawa Timur, 93 di Jawa Barat, 82 di Sulawesi Selatan, dan 70 di Bali,” kata Juru Bicara Nasional untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, di Jakarta, kemarin.
Selain itu, Yurianto mengumumkan adanya penambahan 340 pasien positif covid-19 sehingga total akumulatif pasien positif berjumlah 8.607 orang. Sementara itu, pasien meninggal bertambah 31 orang sehingga totalnya menjadi 720 orang.
Sumber : https://mediaindonesia.com