PT PLN beserta anak usaha PT Pembangkit Jawa Bali Indonesia menandatangani MoU dengan Masdar asal Abu Dhabi dalam rangka pembangunan PLTS Terapung di Waduk Cirata, Jawa Barat.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Chief Executive Officer (CEO) Masdar Mohamad Jameel Al Ramahi, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini, dan Direktur Utama Pembangkit Jawa Bali Indonesia (PJBI) Gunawan Budi Haryanto.
Masdar merupakan perusahaan energi baru terbarukan (EBT) berbasis di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).
Masdar akan bermitra dengan cucu usaha PT PLN yakni PJB membangun PLTS Terapung di Waduk Cirata, Jawa Barat. Pembangkit ini akan menjadi PLTS terbesar di Asia Tenggara. Investasi di pembangkit ini sekitar Rp 1,8 triliun.
PLTS Terapung Cirata memecahkan rekor pembangkit bertenaga surya terbesar di ASEAN setelah PLTS di Filipina, Cadiz Solar Powerplant sebesar 132,5 MW.
“Investor pembangkit ini adalah Masdar, sudah dieksekusi. Dia perusahaan energi baru terbarukan (EBT) terbesar di kawasan teluk. Kepala BKPM mengatakan pemerintah akan mempercepat perizinan investasi ke depan, apalagi terkait dengan pengembangan EBT,” ujar Direktur Promosi Sektoral BKPM Imam Soejoedi dalam siaran pers, Minggu (12/1/2020).
Acara tersebut dihadiri oleh Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN Erik Tohir, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, dan Wamen BUMN Budi Gunadi Sadikin
Bahlil mengatakan, salah satu alasan pentingnya investasi ini dipercepat, sebab porsi EBT di bauran energi pembangkit nasional masih sedikit. Yakni sekitar 10 persen dari total bauran energi (mix energy). Pada 2025, pemerintah menargetkan porsi EBT mencapai 23 persen. Tak hanya itu, porsi PLTS dari eksisting kapasitas listrik nasional baru sebesar 5 MW.