Polsek Cepogo, Polres Boyolali meminta warga untuk mewaspadai penyebaran paham radikalisme, karena hal itu bertentangan dengan Pancasila, konstitusi, dan dapat mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal itu disampaikan Wakapolsek Cepogo Iptu Budi Raharjo, ketika bersama Kanit Binmas Polsek Cepogo, Aiptu Siswanto, dan 2 anggota Bhabinkamtibmas, menggelar Operasi Bina Waspada Candi 2023.
Operasi dilakukan dengan memberikan penyuluhan tentang bahaya radikalisme, kepada Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) P.16 ranting Cepogo, Minggu (21/5/2023).
Sosialisasi dilaksanalan Tim Satgas Binluh Operasi Bina Waspada, dalam acara halalbihalal perguruan silat itu, di lapangan Pasanggrahan Pracimoharjo Paras Dukuh, Krapyak, Desa Paras, Kecamatan Cepogo.
Dalam kesempatan itu, Wakapolsek Cepogo, Iptu Budi Raharjo menjelaskan mengenai paham radikalisme, serta ancamannya terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesian (NKRI).
“Intinya, kami memberikan pemahaman kepada adik-adik PSHT P.16, tentang aliran tertentu, yang berusaha melakukan perubahan dan pembaharuan. Dengan menempuh cara-cara yang bertentangan dengan ideologi Pancasila, dalam mencapai tujuannya. Seperti tindakan pengeboman, penculikan, perampokan, dan tindakan kriminal lainnya,” kata Siswanto.
Tindakan yang bisa disebut terorisme yang membawa nama agama, jelas bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan agama manapun, tidak ada yang mengajarkan hal seperti itu. Yang mengakibatkan Ketakutan Warga Negara Indonesia.
“Oleh karenanya, kami mengajak adik-adik Psht P.16 untuk selalu membuka wawasan,” kata dia.
Dia meminta agar masyarakat tidak ragu-ragu, untuk memberikan informasi pada Polri, apabila mengetahui kelompok-kelompok, yang memiliki paham menyimpang dari konstitusi.
“Jangan ragu-ragu memberikan info kepada pihak berwajib, kalau mengetahui ada kelompok tertentu, yang memiliki paham yang menyimpang. Supaya dapat segera kita tindak lanjuti,” kata dia.
About Author
