Categories kesehatan

Muhammadiyah: Utamakan Keselamatan Jiwa dengan Vaksin

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir menanggapi ihwal masih banyaknya kalangan masyarakat yang ragu terhadap vaksin Covid-19 sehingga enggan untuk divaksin. Haedar menyampaikan, sebaiknya warga negara mengutamakan keselamatan jiwa secara keseluruhan dalam usaha mengatasi pandemi Covid-19 dengan vaksin tersebut.

Dia pun meminta agar menjauhi egoisme dan pandangan negatif tentang vaksin. “Telah banyak saudara sedunia dan sebangsa, juga orang-orang tercinta di sekitar kita meninggal dunia terkait Covid-19. Ajal memang mutlak di sisi Allah, tetapi ikhtiar berada di tangan manusia,” kata dia kepada Republika, Senin (1/2).

Selain itu, Haedar menambahkan, berapa banyak tenaga kesehatan yang gugur dan kini menanggung beban berat melayani saudaranya dengan bertaruh jiwa. Mereka memang bertugas melayani kemanusiaan. Tetapi alangkah mulia bila segenap warga ikut meringankan beban para tenaga kesehatan dengan cara berdisiplin diri.

“Bukankah orang Indonesia berjiwa gotong royong? Urusan ajal memang kuasa Allah, tetapi ikhtiar menghadapi wabah dan musibah sepenuhnya urusan manusia untuk penyelamatan jiwa yang juga diperintahkan Allah. Masih adakah yang tetap menyepelekan dan mengabaikan wabah dan musibah yang berat ini?,” tuturnya.

Haedar juga berdoa supaya hati setiap Muslim diluluhkan oleh Allah SWT agar memiliki kerendahan hati dan tidak takabur. “Mudah-mudahan hati setiap kita, orang beriman, diluluhkan Allah dan menjadi insan-insan yang rendah hati serta tidak takabur diri. Semoga Allah mengangkat wabah ini atas Kuasa-Nya,” ujarnya.

Haedar dalam kesempatan itu mengutip Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 tahun 2021 tentang produk vaksin Covid-19, tertanggal 11 Januari 2021. Di dalamnya disebutkan, bahwa vaksin Covid-19 produksi Sinovac Life Co. ltd China dan PT. Bio Farma (Persero) hukumnya suci dan halal.

Selanjutnya, vaksin Covid-19 produksi Sinovac Life Co.ltd China dan PT. Bio Farma (Persero) itu boleh digunakan untuk umat Islam sepanjang terjamin keamanannya menurut ahli yang kredibel dan kompeten.

“Upaya vaksinasi harus tetap diikuti dengan menjalankan protokol kesehatan secara maksimal yang meliputi 3 M. Mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak. Dan 3 T, testing, tracing, treatment,” ucapnya.

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *