Metode testing, tracing, dan treatment (3T) masih terlupakan. Padahal, metode ini dinilai ampuh dalam mencegah penularan Covid-19. Meski saat ini sudah mulai vaksinasi masal.
“Satu yang dilupakan, yang sebenarnya penting sekali untuk mencegah penularan itu, ada 3T,” sebut Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin dalam kunjungan di Puskesmas Bambanglipuro, Bantul kemarin (1/3).Kendati begitu, Budi memuji penanganan Covid-19 di Bantul. Di mana petugas segera melakukan testing terhadap warga yang diduga terinfeksi. Dengan pertimbangan, warga tersebut memiliki gejala Covid-19. “Cari siapa yang kena, begitu kena, dia harus segera diidentifikasi. (Bila terkonfirmasi, Red) positif dia harus tracing, supaya nggak menular,” ucapnya.
Lingkungan tempat warga terkonfirmasi harus ditelusuri. Baik lingkungan kerja dan keluarganya. Selain itu, lokasi terakhir yang dikunjungi oleh warga tersebut dalam 72 jam terakhir. “Orang ini sudah nularin siapa saja. Tanya di rumahnya ada berapa orang keluarganya. Jangan hanya di rumah, kantornya juga dilihat. Datangnya ke mana saja,” paparnya.
Idealnya, testing dilakukan terhadap 30 orang per 100.000 populasi. Jadi kira-kira 80.000 seluruh Indonesia. “Aku bilang, paling cepat pakai babinsa, dan bhabinkamtibmas. Karena ini juga perang, cuma perangnya menghadapi virus,” cetus bekas Wakil Menteri BUMN itu.
Babinsa dan bhabinkamtibmas tersebar di setiap desa. Mereka dinilai sebagai jajaran yang paling dekat dan paling tahu kondisi masyarakat. Untuk itu, Budi mengucap terima kasih atas kesediaan kepolisian dan TNI. “Saya inginnya, laju penularan di bawah satu. Jadi tiga orang hanya menulari dua orang, atau empat orang menulari tiga orang, (angka penularan, Red) 0,8 atau 0,6,” jelasnya.
Setelah warga terkonfirmasi Covid-19 ditemukan, selanjutnya harus ditentukan treatment atau perawatan yang cocok. Diharapkan, sekitar 80 persen warga terkonfirmasi Covid-19 dirawat di shelter. Dan hanya 20 persen warga dengan gejala saja yang dirawat di rumah sakit. “Karena kuota RS (terbatas, Red). Harusnya, di-beresi di hulunya, di sebabnya, itu harus cepat kita. Supaya laju penularan segera turun,” harapnya.
Sementara Kapolres Bantul AKBP Wachyu Tri Budi Sulistoyono mengaku siap mengerahkan 75 bhabinkamtibmas yang tersebar di setiap desa di Bantul. Satu bhabinkabtimas dari Polres didampingi dua anggota dalam tugasnya sebagai tracer Covid-19. “Kami juga mengadakan pelatihan sebagai tracer, kemudian baru mereka diterjunkan,” ucapnya.
Pelatihan dilakukan diberikan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul. Agar tidak terjadi kesalahan prosedur atau kekeliruan dalam tracing. “Harapannya membantu untuk mengajak mereka yang terpapar Covid-19 supaya mereka tidak menyebarkan ke yang lain,” jelasnya.