Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 di 270 daerah berjalan aman dan demokratis. Jokowi juga tak ingin Pilkada dipenuhi ujaran kebencian, hoaks dan politik SARA.
“Saya hanya titip marilah kita menjaga agar pilkada yang sebanyak 270 itu berjalan aman berjalan damai bermartabat dan demokratis. Jangan sampai ada lagi ada politik sara. Setop gak ada itu,” kata Jokowi di acara pengukuhan partai Hanura 2019-2024, JCC Senayan, Jakarta, Jumat (24/1).
Kepala negara ingin gelaran Pilkada berlangsung sejuk. Tidak ada saling fitnah antar sesama.
“Jangan lagi ada hoaks jangan lagi ada ujaran-ujaran kebencian. Jangan lagi saling fitnah jangan lagi ada saling hujat menghujat. Saya yakin ini bisa dimotori oleh partai Hanura.
Menurut Walikota Solo itu, saat ini situasi kondusif sangat diperlukan. Jokowi menambahkan, stabilitas politik dan keamanan sangat diperlukan oleh negara manapun.
“Negara kita juga dalam kerangka pembangunan negara yang kita cintai karena kita masih memiliki pekerjaan-pekerjaan besar, agenda-agenda besar yang harus kita selesaikan secara cepat.
Progressnya sudah capai 50 persen. Saya juga berharap, Pemprov Papua dapat memaksimalkan penggunaan wisma atlet untuk menempa para atlet handal agar nantinya bisa menorehkan prestasi Indonesia khususnya pada dua cabang olahraga (cabor) tersebut.
Usai menilik Lapangan Hockey dan Lapangan Cricket serta Wisma Atlet, Muhadjir bersama rombongan melanjutkan perjalanannya melihat kondisi Stadion Papua Bangkit, Istora PON, serta venue aquatik yang berada di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur.
“Stadion Papua Bangkit sudah rampung 100 persen, bahkan lebih. Nantinya, stadion ini akan digunakan untuk acara pembukaan dan penutupan PON yang dihelat dari tanggal 20 Oktober hingga 2 November 2020. Ini sudah standart internasional layaknya lapangan di Amsterdam, Belanda. Rumputnya saja dari Italia. Ke depan akan kita register ke FIFA agar disahkan sebagai lapangan internasional.
Muhadjir pun berharap, kawasan paling timur Indonesia ini menjadi sejajar dengan wilayah Indonesia Barat dan Tengah. Mindset Jawasentrisme pun akan hilang dari aspek sosial, politik dan ekonomi.
“Pembangunan manusia dan infrastruktur di Papua harus sama dengan daerah lain. Mindset Jawasentrisme perlu kita hapuskan agar tidak terjadi kesenjangan. Namun yang paling utama adalah multiplier effect harus dirasakan masyarakat Papua dengan adanya PON dan pembangunan infrastruktur ini.
Sebelumnya, Menko PMK serta rombongan mengunjungi tiga venue di Merauke, yakni Lapangan Bola Putri, Motor Cross dan Sirkuit. Rencananya, besok, Sabtu 25 Januari 2020 rombongan akan bertolak ke Timika untuk meninjau progress pembangunan lapangan atletik, futsal, basket, golf, biliar, judo, tenis meja dan sebuah lapangan yang akan digunakan untuk penyisihan cabor sepak bola putra.