Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) DIY kini turut menggerakkan Kelompok Jaga Warga dalam mengamankan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Apalagi saat ini, seluruh kabupaten/kota di DIY melaksanakan Pilkada, termasuk Kulon Progo.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satpol-PP DIY, Noviar Rahmad menilai Jaga Warga memiliki peran yang sangat strategis dalam mengawal pelaksanaan Pilkada 2024.
“Bisa dikatakan Jaga Warga jadi kepanjangan tangan kami dalam mengawal pelaksanaan Pilkada 2024,” kata Noviar dalam kegiatan diskusi Jaga Warga di Kalurahan Sukoreno, Kapanewon Sentolo, Kulon Progo pada Rabu (23/10/2024).
Ia mengungkapkan saat ini terdapat 4.667 kelompok jaga warga di seluruh DIY, dengan total anggotanya mencapai lebih dari 116 ribu orang.
Jumlah ini dinilai lebih banyak dibandingkan personel aparat penegak hukum (APH) dari Satpol-PP, POLRI, dan TNI.
Menurut Noviar, jumlah anggota Jaga Warga yang begitu banyak menjadi kekuatan yang luar biasa dalam menjaga situasi kondusif di masyarakat.
Terutama dari berbagai bentuk gangguan selama Pilkada ini.
“Sebab ada sejumlah masalah yang berpotensi muncul di masa Pilkada seperti gesekan antar pasangan calon (paslon) hingga pendukungnya,” jelasnya.
Satpol-PP DIY pun telah mempersiapkan para Jaga Warga agar pengawasan Pilkada 2024 bisa berjalan optimal. Caranya dengan mengintensifkan pembinaan terhadap mereka.
Penguatan pun juga dilakukan lewat pembentukan Omah Jaga Warga di tingkat kalurahan.
Noviar mengungkapkan ada 10 kalurahan di Kulon Progo yang mendapat dukungan stimulan untuk program Omah Jaga Warga.
“Tiap kalurahan mendapat bantuan stimulan senilai Rp 50 juta yang berasal dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Dana Keistimewaan (Danais) DIY,” ujarnya.
Sebagai tambahan, Satpol-PP DIY turut menyalurkan bantuan sebanyak 1.001 rompi untuk 51 Kelompok Jaga Warga di Kulon Progo.
Dana yang digelontorkan untuk bantuan tersebut mencapai Rp219.219.000,00 yang bersumber dari Danais DIY.
Plt Kepala Satpol-PP Kulon Progo, Budi Hartono mengatakan kehadiran Jaga Warga sangat membantu pihaknya dalam memastikan situasi kondusif di masyarakat.
Termasuk menyelesaikan berbagai permasalahan.
“Lewat Jaga Warga, permasalahan yang ada di masyarakat bisa diselesaikan lewat prinsip musyawarah-mufakat,” jelas Budi.
Kehadiran Jaga Warga pun dinilai semakin memperkuat upaya pengamanan yang dilakukan Satpol-PP Kulon Progo.
Khususnya menutupi kekurangan tenaga pengamanan untuk Kulon Progo yang memiliki lebih dari 400 ribu jiwa penduduk.
Meski begitu, Budi tak menampik ada sejumlah tantangan yang dihadapi dalam mengoptimalkan peran Jaga Warga.
Salah satunya perkembangan teknologi informasi yang bisa mengganggu keamanan dan ketertiban di masyarakat.