PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta segera mendistribusikan bantuan sosial (bansos) kepada 3,7 juta warga miskin dan rentan miskin yang terdampak wabah covid-19.
Penerima bantuan yang dibagikan hari ini ialah 1,1 juta warga. Dananya berasal dari APBD DKI. Mereka merupakan penerima dan pengguna
kartu Jakarta pintar (KJP) dan KJP plus. Adapun 2,6 juta warga sisanya menjadi tanggungan Kementerian Sosial.
Kami bersama dengan TNI dan kepolisian memfasilitasi distribusi sembako kepada masyarakat di kawasan padat, masyarakat miskin dan rentan miskin.
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sujana mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta dan Kodam Jaya perihal pembagian bantuan sosial itu. Untuk menghindari kerumunan, bansos akan diserahkan langsung ke rumah warga.
“Pemda, TNI, dan Polri akan memberikan langsung ke rumah-rumah. Kalau ada kerumunan, kita akan tetap upayakan menjaga jarak.
Di lain pihak, DPRD DKI Jakarta menegaskan bahwa pemberian bantuan sosial itu harus dipastikan tepat sa saran. Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta, Wibi Andrino, juga mengusulkan agar masyarakat yang tidak mengindahkan imbauan jaga jarak dan diam di rumah selama pemberlakuan pembatasan sosial skala besar (PSBB) dicoret dari daftar penerima bantuan.
Usulan Mensos
Menteri Sosial Juliari Batubara menyampaikan usul mengenai bantuan sosial khusus bagi masyarakat rentan terdampak covid-19.
Bantuan itu, imbuh Mensos, ialah sembako untuk penerima di wilayah Jabodetabek serta bantuan langsung tunai (BLT) bagi yang di luar Jabodetabek.
Bantuan di DKI Jakarta, menurut Juliari, merupakan langkah antisipasi pemberlakuan PSBB. “Penghasilan warga terganggu. Total anggaran yang dibutuhkan senilai Rp3,6 triliun. Jika ini berjalan lancar, nanti per 20 April akan kita mulai,” kata Mensos dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR melalui konferensi video, Selasa (7/4).
Dengan bantuan sembako, lanjutnya, diharapkan kebutuhan masyarakat miskin di Jakarta selama masa darurat terpenuhi, serta untuk mengantisipasi agar mereka tidak mudik.
Mensos menjelaskan bantuan sembako ditargetkan antara lain bagi keluarga miskin yang masuk data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS), guru kontrak kerja, guru honorer, penghuni rumah susun, juga pekerja harian yang tinggal di DKI Jakarta.
“Besarnya bantuan sembako senilai Rp600 ribu per bu lan, yang disalurkan setiap minggu selama tiga bulan melalui kerja sama dengan BUMN, BUMD, dan swasta,” jelasnya.
Adapun penerima BLT di luar Jabodetabek ialah keluarga yang masuk DTKS, tetapi tidak menerima bantuan sosial reguler (DTKS nonbantuan sosial nasional), baik Program Keluarga Harapan maupun program sembako. Bantuan itu akan menyasar 7.461.586 keluarga.
“Bentuknya uang senilai Rp600 ribu per keluarga per bulan. Untuk mekanismenya mungkin di DKI bisa menggunakan transfer, sedangkan di luar DKI dapat melalui PT Pos Indonesia.
Terpisah, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid mengatakan pekerja seni yang terdampak covid-19 juga akan mendapat bantuan.