suarayogyakarta – Solidaritas mahasiswa Papua Bersatu melakukan dialog dan seminar dengan meminta Pemerintah Indonesia maupun Pemerintah Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat untuk melanjutkan otonomi khusus kepada para mahasiswa di dua Provinsi tersebut, Jumat (9/10/2020).
Dengan mengambil tema “Saatnya Mahasiswa Papua Bicara Dukung Otonomi Khusus Jilib 2” seminar yang dilakukan para mahasiswa asal Papua dan Papua Barat dilakukan di salah satu tempat di bilangan Jati Mulya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Dalam seminar tersebut nampak di hadiri beberapa mahasiswa yang menimba ilmu di beberapa Kampus di Jabodetabek diantaranya, Yusran Imasuli (mahasiswa dari Kampus Muhamadiyah Jakarta), Bilken Puarada (mahasiswa dari Kampus Muhamadiyah Jakarta) dan Ramadhan Barawerei (Universitas Juanda Bogor).
“Kami para mahasiswa Papua yang berada di Jabodetabek bersatu menyuarakan aspirasi masyarakat Papua untuk meningkatkan lembaga pendidikan yang berada di Papua maupun Papua barat,” kata Bilken Puarada.
Bukan hanya di Papua, sambung Bilken, tapi juga yang berada diluar Papua yang seharusnya menjadi catatan besar untuk Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Dari segi serana dan prasarana, terutama kesehatan yang lebih utama.
“Karena kalau kesehatan terganggu maka aktifitas pelajaran siswa akan terganggu. Oleh karena itu, dia berharap menjadi perhatian Pemerintah,” ungkapnya.
Ketika disinggung seberapa besar pehatian Pemerintah Pusat terhadap siswa Papua yang saat ini sedang belajar diluar Papua khususnya di wilayah Jabodetabek, para mahasiswa mengatakan, perhatian untuk lembaga pendidikan masih kurang hingga tingkat pendidikan terbilang rendah.
“Perhatian di Pulau Jawa, perhatian Pemerintah Papua maupun Papua Barat masih kurang dan itu yang menjadi catetan, karena para siswa Papua dan Papua Barat yang belajar di Pulau Jawa merupakan generasi penerus yang akan membangun Provinsi Papua maupun Papua Barat,” ungkapnya.
Diakui Bilken, meski dikepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Provinsi Papua dan Papua Barat menjadi perhatian khusus seperti pembangunan infrastruktur, namun bagi para mahasiswa yang belajar di Pulau Jawa, masih belum menjadi solusi bagi warga atau masyarakat di Papua dan Papua Barat.
“Ya, harusnya bukan hanya insprastruktur saja yang diperhatikan, tapi sektor pendidikan dan kesehatan juga diberikan untuk masyarakat di tanah Papua,” harapnya.
Bilken menambahkan, ada tiga aspek yang seharusnya diperhatikan saat ini yang dibutuhkan masyarakat Papua dan Papua Barat, agar kedepannya masyarakat Papua dapat sejajar dengan Pulau lainnya di Indonesia.
“Kedepannya dengan seminar yang dilakukan para mahasiswa Papua dan Papua Barat berharap adanya perhatian dari Pemerintah Daerah, karena para mahasiswa merupakan penyambung lidah dari masyarakat yang berada di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat,” pungkasnya.
