Sekitar 300 santri di Ponpes Nuu Waar AFKN mengikuti pelatihan bela negara.
Sebagian besar santri tersebut berasal dari Papua dan Papua Barat. Mereka begitu bersemangat mengikuti pelatihan dengan instruktur dari Kodam Jaya.
Selama lima hari mereka digodok pemahaman tentang Pancasila dan NKRI. Selain itu, dilatih fisik serta kemampuan baris-berbaris.
“Bapak-bapak dari TNI AD menggembleng mereka untuk semakin mempertebal jiwa nasionalisme, sekaligus selalu siap membela negara Indonesia. Kami berterima kasih kepada TNI dan juga Polri atas bombingan kepada santri-santri kami,” ujar Presiden Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara (AFKN) KH Fadlan Garamatan.
Dia mengutarakan santri-santri Ponpes Nuu Waar AFKN lahir dan dibesarkan dengan jiwa dan di tanah Indonesia.
Jiwa nasionalisme itu, dia menegaskan harus terus dipertebal. “Mereka harus siap saat Indonesia memanggil untuk mendarmabaktikan jiwa dan raga untuk Indonesia,” ujarnya.
Fadlan Garamatan mengutarakan dengan jiwa nsionalisme itu maka santri Nuu Waar AFKN memiliki karakter dan kompetensi lengkap.
“Mereka kuat dalam hafalan Alquran dan ilmu agama Islam. Mereka terdidik ketauhidan dan akhlaq. Mereka kuat berbadah. Mereka juga kuat jiwa nasionalisme. Mereka akan jaga tanah Papua sebagai bagian dari Indonesia,” cetusnya.